Rabu, 13 Desember 2017

Penyerang Tim Liga 2 Dilepas lewat Whatsaap


Pencetak gol terbanyak Persis Solo, Rudiyana telah resmi dilepas oleh manajemen Laskar Samber Nyawa.


Rudiyana
Namun, eks penyerang Persib Bandung itu dilepas dengan cara yang kurang mengenakkan.
Rudiyana dipecat hanya melalui pesan via Whatshaap.
Bukan mengada-ada, hal ini diketahui melalui unggahan instastory penyerang 25 tahun itu.

Isi whatsaap pemecatan Rudiyana.
Instagram/Rudiyana/29

"Sebelumnya kami sampaikan bahwa untuk pembentukan tim Persis 2018 hanya mempertahankan beberapa pemain."
"Kebetulan mas salah satu yang tidak dipertahankan."
"Maka kami persilahkan untuk mencari klub lain di musim 2018," isi pesan pemecatan Rudiyana.
Tak lupa manajemen Persis Solo mendoakan yang terbaik untuk Rudiyana.
Namun tampaknya, pemain yang berposisi sebagai penyerang itu kecewa.
Ia pun membalas dengan ucapan ikhlas.
"Yang penting saya sudah memprioritaskan tim ini," tulis Rudiyana.
Rudi sendiri selama memperkuat Persis Solo musim 2017, telah mencatakan tujuh gol. Selain itu dirinya juga menjadi pemain kunci kelolosan Persis ke fase 16 besar Liga 2.

Kamis, 07 Desember 2017

Memaafkan Luis Milla yang Gagal Terus-Terusan

Hasil gambar untuk luis milla

Gagal lagi. Lagi. Dan lagi.
Untuk kali ketiga beruntun, masyarakat Indonesia dipaksa menyaksikan tim nasional arahan Luis Milla mengakhiri turnamen tanpa trofi. Pertama, timnas U-23 terpaksa gagal berlaga di Piala Asia U-23 karena tersingkir di kualifikasi.
Kedua, tim 'Merah-Putih' juga hanya membawa pulang medali perunggu di SEA Games. Dan hari ini (6/12/2017) kita sama-sama menyaksikan tim Garuda ditekuk Kyrgistan 0-1 di laga pamungkas Aceh Solidarity World Cup 2017.
Atas kekalahan itu, Evan Dimas dkk hanya menyegel posisi runner-up di klasemen akhir dalam turnamen yang berlangsung dengan sistem round-robin tersebut dengan nilai 6. Di lain pihak, Kyrgistan menjadi juara dengan raihan 9 poin dalam 3 pertandingan.
Sejak awal, tekanan untuk menjadi juara memang tidak terlalu besar mengingat ini hanya turnamen bertajuk solidaritas. Namun, tetap saja menjadi juara adalah keharusan karena kita bermain di rumah sendiri dan 'hanya' melawan tim yang juga tidak menurunkan kekuatan terbaiknya.
Luis Milla bisa menuding banyak faktor sebagai biang kerok kegagalan ini. Lapangan yang tidak sesuai standar, misalnya. Atau faktor komposisi skuat itu sendiri di mana ia masih melakukan sejumlah rotasi sehingga starting line-upidamannya belum terlihat sepanjang turnamen ini.
Kumparan.com
Apapun itu, kegagalan ini membuat tantangan Milla tahun depan kian berat. Pasalnya, 2018 akan menjadi tahun krusial bagi juru taktik asal Spanyol itu yang harus meloloskan timnas U-23 setidaknya ke semifinal Asian Games yang akan berlangsung di Indonesia. 
Ya, di Asian Games tahun depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah. Meski selama ini hasil pertandingan timnas belum memuaskan, target tinggi itu memang bisa dimengerti. Syukurnya, masih ada kurang lebih delapan bulan lagi bagi Milla untuk mempersiapkan timnya.
Selagi Asian Games berada di depan mata, Milla juga dibebani target meraih juara di Piala AFF 2018 bersama tim senior. Target itu menjadi terlihat amat berat karena rekam jejak Milla yang belum juga moncer bersama skuat Garuda. 
Berdasarkan catatan kumparan.com (2/12/2017), sang pelatih utama timnas Indonesia itu bahkan tidak bisa bicara banyak ketika menangani tim di level Asia Tenggara, baik dalam turnamen sebenarnya maupun laga-laga uji coba.
Kumparan.com
Mengkhawatirkan? Pasti.
Bagi saya pribadi, pencapaian Milla yang ditunjuk pada Januari hingga nyaris penghujung tahun ini masih amat jauh dari ideal. Saya memang tidak berharap Milla menang di setiap laga yang dipimpinnya, apalagi ceh Solidarity World Cup 2017 memang hanya turnamen pemanasan untuk menyiapkan tim menuju pertarungan sebenarnya tahun depan. 
Tetapi menyusul gaji Luis Milla yang menurut bolalob.com (27/1/2017) mencapai tiga kali jumlah yang diterima Alfred Riedl, adalah hal yang manusiawi jika kita juga menuntut prestasi yang tiga kali lebih baik daripada Riedl yang mengantar timnas senior dua kali menjadi runner-up Piala AFF.
Image: bolalob.com
Saya hanya membayangkan kalau Luis Milla adalah Indra Sjafri, mungkin ia sudah langsung dievaluasi dan kemudian dipecat oleh PSSI. 
Tetapi PSSI dan sebagian besar masyarakat negeri ini tampaknya masih punya segudang kesabaran sambil berharap siapa tahu Luis Milla bisa memperbaiki rekor buruknya ini langsung di turnamen yang sebenarnya.
Semoga.

Sambutan di Bali Bikin Demerson Geleng-Geleng




Indonesia – Pemain anyar Bali UnitedDemerson Bruno Costa, mengaku terkesan terhadap keramahan warga lokal yang menyambutnya di Pulai Dewata. Anak asuh Widodo C. Putro sudah menjalani latihan rutin sejak Senin (4/12/2017) demi mempersiapkan diri menghadap babak play-off Liga Champions Asia.
Demerson yang diplot menggantikan peran Sylvano Comalius, menyatakan dirinya sudah tidak sabar segera merumput di pertandingan resmi. Mantan pemain Chapecoense tersebut juga tersangjung oleh sambutan para suporter Serdadu Tridatu selama mengikuti latihan.

baliutd.com
“Begitu resmi diperkenalkan, saya langsung menjalani latihan sore harinya. Suporter di sini sangat antusias mendukung tim berlaga. Sebagai pemain, pemandangan ini merupakan hal yang paling didambakan. Rasanya ingin cepat-cepat bertanding,” ujar Demerson.
“Selain suporter, sambutan yang saya terima dari rekan setim, jajaran pelatih, dan manajemen juga di luar dugaan. Keramahan mereka membuat saya seperti sudah lama tinggal di sini. Saya akan membayar kepercayaan mereka dengan performa di atas lapangan,” lanjutnya.
Awal Januari mendatang, Demerson dkk sudah dijadwalkan melakoni partai krusial melawan Tampines Rovers sebagai tahap awal menapaki Liga Champions Asia. Hingga saat ini, belum ditentukan di kandang siapa pertandingan akan digelar. Jika gagal, maka Bali United harus puas berlaga di kompetisi kasta kedua, AFC Cup, menemani Persija Jakarta yang sudah terlebih dahulu mengamankan satu tempat di fase grup.

Kisah Haru Bek Baru Bali United tentang Kecelakaan Pesawat yang Menewaskan 19 Rekannya


Hasil gambar

 Bali United resmi memperkenalkan bek asing asal Brasil, Demerson Bruno Costa di Denpasar, Senin (4/12/2017) pagi.
Pemain multifungsi ini termasuk salah satu pemain klub kasta kedua asal Brasil, Chapecoense.
Pada November 2016, Chapecoense mengalami kecelakaan pesawat saat terbang ke Kolombia untuk melakoni final Copa Sudamericana kontra Atletico National.
Pesawat Lamia 2933 yang ditumpangi celaka dan dilaporkan 19 orang tewas.
Demerson selamat dari kejadian mengerikan tersebut.
Dia tidak dibawa karena mengalami cedera tersebut.
Mata Demerson berkaca kaca saat mengisahkan pengalaman mengerikan itu.
Semua awak media hening mendengar kisah Demerson yang selamat dari tragedi tersebut.
"Tidak ikut, hanya 22 pemain yang berangkat dan 19 meninggalkan dunia."
"Ketika dapat berita, pesawat kecelakaan, saya tidak percaya, dan rasa sangat menyedihkan," ungkap Demerson seperti dikutip SuperBall.id dan BolaSport.com dari Tribun Bali.
Satu tahun berlalu, kini Demerson bakal membela Bali United di Liga 1 2018.
Berdurasi kontrak selama satu musim, pemain 31 tahun ini ingin membuat sejarah baru bersama Serdadu Tridatu.
Hasil gambar untuk demerson bruno costa
"Saya ke Bali United ingin membuat sejarah bersama Bali."
"Saya percaya kita bisa melakukan bersama sama," tekat Demerson.
Berita olah raga pertama di Indonesia yang menyajikan informasi sepak bola dan olah raga terkini.

Senin, 04 Desember 2017

Bali United resmi Dapatkan Eks Chapecoense

Hasil gambar untuk demerson bruno costa

Pemain belakang asal Brasil yakni Demerson Bruno Costa resmi diumumkan sebagai pemain asing milik Serdadu Tridatu, julukan Bali United, untuk musim depan. Demerson merupakan rekrutan asing pertama milik Bali United untuk musim depan.
Sebelum bergabung dengan Bali United, Demerson memperkuat klub Malaysia, Sarawak FA musim lalu, ia juga pernah bergabung dengan klub Brasil, Chapecoense. Di Bali United, peman berusia 31 tahun tersebut akan diikat kontrak berdurasi satu tahun.
"Bagi kami, dia sangat cocok dengan gaya permainan kami. Selain itu, dia juga bisa bermain di dua posisi, yaitu sebagai bek tengah dan gelandang bertahan. Dari segi nilai kontrak pun sesuai dengan bujet kami," ujar pelatih Bali United, Widodo C Putro, dalam jumpa pers perkenalan Demerson, Senin (04/12/17) siang.
Hasil gambar untuk demerson bruno costa
"Memang saya belum pernah lihat langsung. Tapi dari rekaman video yang saya lihat, saya yakin dengan kualitas dia. Saya juga sudah mengobrol dengan dia selama dua hari. Demerson memiliki sikap respek yang sangat luar biasa, dan itu yang dibutuhkan di Bali United," jelasnya.
Demerson pun mengaku bahagia dapat bergabung dengan Bali United untuk mengarungi ajang Liga 1 musim depan. Pemain kelahiran 16 Maret 1986 itu mengaku terkesan dengan dukungan luar baisa para pendukung setia Serdadu Tridatu.
"Terima kasih untuk semua pihak di Bali United. Saya akan mencoba memberikan yang terbaik, dan saya percaya kita bisa kembali meraih yang terbaik seperti musim lalu pada musim depan," ujar Demerson.

Jika mash penasaran bisa lihat Video dibawah ini :D

7 Rekor ini Bisa Disamai Bahkan Dipecahkan pada Piala Dunia 2018

Akhir tahun 2017 sudah di depan mata. Tahun depan, 2018, menjadi tahun yang ditunggu-tunggu oleh pencinta sepak bola di seluruh dunia.

Hasil gambar untuk jerman wc

Gelaran Piala Dunia 2018 akan digelar di Rusia dengan diikuti 32 negara peserta.
Turnamen sepak bola terbesar di dunia itu rencananya akan digelar pada 14 Juni - 15 Juli 2018.
Gelaran Piala Dunia dipenuhi banyak rekor dan ada yang berpeluang untuk dipecahkan.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, inilah 7 rekor yang bisa dipecahkan atau disamai di Piala Dunia 2018.
7. Rekor Juara
Brasil saat ini memegang rekor sebagai negara terbanyak yang memenangi Piala Dunia.

Franz Beckenbauer sebagai kapten timnas Jerman (Barat) memegang trofi Piala Dunia 1974 setelah menekuk Belanda di Olimpiastadion, Muenchem.STF / AFP
Jerman menjadi pesaing terdekat Brasil dengan 4 Gelar.
Tim Panzer bisa saja menyamai rekor Brasil jika memenangi Piala Dunia 2018.
6. Juara Beruntun
Lagi-Lagi soal Brasil dan Jerman, Tim Samba menjadi negara terakhir yang memenangi Piala Dunia secara beruntun (1958-1962).
Sebelumnya Italia pernah melakukannya pada tahun 1934 dan 1938.
Jika Jerman menangi Piala Dunia 2018, Tim Panzer akan bergabung dengan Brasil dan Italia.
5. Penampilan di Piala Dunia
Antonio Carbajal (Meksiko) dan Lothar Matthaeus (Jerman) punya rekor khusus di Piala Dunia.

Rafael Marquez saat jumpa pers di Stadion Las Dunas, Brazil, menjelang putaran final Piala Dunia 2014.YURI CORTEZ / AFP
Mereka menjadi pemain yang tampil dalam 5 Piala Dunia yang berbeda.
Hanya Rafael Marquez (Meksiko) yang berpeluang menyamai rekor tersebut.
4. Gol di Piala Dunia
Miroslav Klose, Pele, dan Uwe Seller juga punya rekor spesial di ajang Piala Dunia.
Mereka mencetak gol dalam 4 gelaran Piala Dunia yang berbeda.

Fernando Torres dan David Villa berpose sambil membentangkan bendera Spanyol usai menjuarai Piala Eropa, 29 Juni 2008.DOK. BOLA
Tim Cahill (Australia), Rafael Marquez (Meksiko), Cristiano Ronaldo (Portugal), dan David Villa (Spanyol) menjadi pemain yang berpeluang samai rekor tersebut.
3. Pencetak Gol Terbanyak
Miroslav Klose menjadi pencetak gol terbanyak di ajang Piala Dunia.

Gelandang timnas Jerman, Julian Draxler (kedua dari kiri) melakukan selebrasi bersama rekan setimnya, Thomas Mueller (kiri) dan Mesut Oezil, seusai mencetak gol ke gawang timnas Norwegia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stuttgart, Jerman, pada 4 Septemer 2017.THOMAS KIENZLE/AFP
Miroslav Klose telah mencetak total 16 gol di Piala Dunia.
Thomas Mueller menjadi yang berpeluang memecahkan rekor tersebut dengan 10 gol, bukan tidak mungkin kan?
2. Assist Terbanyak
Lagi-lagi Thomas Mueller jadi yang berpeluang memecahkan rekor assist di Piala Dunia.

Diego Maradona mencium trofi Piala Dunia setelah membawa timnas Argentina memenangi final lawan Jerman di Azteca Stadium, Mexico City, 29 Juni 1986.STAFF / AFP
Mueller telah mencetak 6 assist di Piala Dunia.
Rekor terbanyak adalah Diego Maradona(8), Grzegorz Lato dan Pierre Littbarski (7).
1. Rekor Kartu Merah
Tak hanya rekor bagus, ada rekor buruk yang bisa kembali tercipta, kartu merah.

Pemain timnas Brasil, Paulinho (kiri), merayakan gol bersama rekan setimnya, Neymar, seusai mencetak gol ke gawang Ekuador dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 di Porto Alegre, Brasil, pada 31 Agustus 2017.NELSON ALMEIDA/AFP
Brasil menjadi yang paling banyak mengumpulkan kartu merah di Piala Dunia (11).
Argentina (10) dan Uruguay (9) menyusul di belakang Brasil.

Inilah 5 Pemain Timnas Indonesia yang Pernah Cetak Gol Atas Nama Negara Lain

Namanya juga pemain profesional, pernah berlaga membela negara lainnya pula



Dalam dunia sepakbola dunia, ternyata bukan hanya pemain naturalisasi yang pernah membela Indonesia sekaligus negara lain. Pada kenyataannya, beberapa pemain Timnas Indonesia pun pernah begitu.
Ya, mereka pernah membobol gawang lawan atas nama bangsa lain, bukan tanah air kita tercinta. Meskipun begitu, kiprahnya di Timnas juga nggak bisa dianggap remeh, pun mereka berhasil membawa nama Timnas melambun tinggi. Siapa saja kira-kira mereka yang dimaksud di atas? Simak dalam ulasan berikut.

1. Christian ‘El Loco’ Gonzales, Membela Timnas Uruguay

Siapa yang nggak kenal dengan striker andalan tanah air ini? Meski dirinya bukan penduduk asli Indonesia, namun banyak orang yang mengapresiasi jasanya untuk tanah air.


Gonzales Timnas [image source]
Meski begitu, rupanya sebelum menjajaki Indonesia, Gonzales pernah lebih dulu memperkuat skuad Uruguay pada sekitar tahun 2000an. Berbeda dari posisi yang didudukinya di Indonesia yaitu striker, ia membela Timnas Uruguay dengan posisi bek sayap dan gelandang.

2. Raphael Maitimo, dari Belanda Menuju Bandung

Mungkin sebagian besar orang mengenal Maitimo karena ia pemain naturalisasi. Padahal, jika dilihat kiprahnya, ia merupakan pencetak gol terbanyak untuk Persib Bandung pada musim ini.


Maitimo Timnas [image source]
Rupanya, sebelum membela tanah air, dirinya lebih dulu berjuang di Negeri Van Oranje pada sekitar tahun 1997 hingga 2000. Ia membela Timnas junior Belanda pada kurun waktu tersebut hingga akhirnya pindah ke Indonesia dan berlaga di sini.

3, Stefano Lilipaly, Berjuang Bersama Maitimo

Sama seperti Maitimo yang pernah membela Timnas Belanda, Lilipaly pun begitu. Dilansir dari bolasport.com, ia juga pernah ikut andil dalam tim junior Belanda tersebut.


Lilipaly Timnas [image source]
Pesepakbola kelahiran Belanda, 10 Januari 1990 ini mengaku pernah membela Timnas Belanda U-15, U-16, serta U-17. Rupanya kebanyakan pemain naturalisasi kita pernah membela negara ‘rumah’ mereka, ya.

4. Ezra Walian, Asli Indonesia yang Membela Negara Lainnya

Berbeda dengan pemain-pemain di atas yang memang kebanyakan bukan orang asli Indonesia. Ezra merupakan pesepakbola yang lahir di Indonesia, namun menandatangani kontrak dengan Timnas Belanda U-17 pada tahun 2013.


Walian Timnas [image source]
Meskipun begitu, namanya di laga tanah air juga tidak pernah mengecewakan. Ezra yang baru mencapai usia 20 tahun ini pun tidak kalah kemampuannya dengan para seniornya.

5. Illija Spasojevic, Membela Tiga Negara

Tak tanggung-tanggung, Spasojevic yang dikenal di Indonesia melalui kiprahnya bersama Timnas, ternyata pernah membela tiga negara yang berbeda. Pertama, ia bermain bersama para rekannya atas nama Timnas Serbia-Montenegro U-17 dan U-19.


Spasojevic Timnas [image source]
Setelah Serbia-Montenegro berubah menjadi Montenegro pun, ia masih berjuang bersama mereka. Pada akhirnya, sekitar tahun 2011 ia mulai berlaga di Indonesia hingga saat ini.
Itulah kelima pemain Timnas Indonesia yang pernah membela negara lain selama hidupnya di dunia persepakbolaan. Meski bisa dibilang mereka membelot dari tanah air, namun jasa mereka untuk Indonesia sangat bisa diperhitungkan dan membawa nama bangsa kita tercinta semakin melambung tinggi.

Sabtu, 25 November 2017

Resmi! Sylvano Comvalius Gabung Klub Thailand Suphanburi Fc

Sylvano Comvalius sebelumnya gagal mendapatkan kesepakatan untuk bergabung kembali bersama Bali United. Ia dikabarkan meminta kenaikan gaji 6 kali lipat dari yang ia dapat kan di musim lalu. Hal itu yang membuat Bali United Harus Rela melepas Top Skor Liga 1 musim lalu dengan 37 gol itu.



Penyerang Bali United, Sylvano Comvalius. 
Dilansir BolaSport.com dari instagram @sylvanocomvalius, Comvalius telah resmi bergabung bersama klub di Liga Thailand.
Comvalius juga menjelaskan sudah sepakat menandatangani kontrak bersama Suphanburi FC selama dua tahun.
"Untuk dua tahun kedepan, Saya akan bermain di Thailand, dimana saya menyetujui kontrak bersama Liga Thailand untuk Klub Suphanburi FC!!!! Saya sangat menantikan unutk memulai debut bersama klub yang memilik potensi dan fasilitas terbaik di Asia Tenggara," tulis Comvalius di akun instagram.
Kabar tentang kepindahannya bersama Klub di Thailand sebenarnya sudah terlihat.
Comvalius sempat memberikan bocoran mengenai klub yang akan dituju melalui unggahan di insta story.
Pada unggahan insta story, Comvalius menyebutkan bahwa dirinya sedang berada di Bangkok, Thailand.
Tentunya, bocoran tersebut semakin memperkuat bahwa Comvalius menjatuhkan pilihan di Liga Thailand.

Ini Dia Klub Asia Tenggara yang Pernah Menjadi Juara Liga Champions Asia

Logo Liga Champions Asia (http://www.abcdfootball.com)
AFC Champions League atau yang lebih sering kita kenal dengan sebutan Liga Champions Asia merupakan kompetisi antar klub paling bergengsi di Asia. Hanya klub-klub terbaik Asia yang bisa mengikuti kompetisi ini. Oleh karena itu, setiap pertandingan di Liga Champions Asia akan selalu menarik untuk diikuti. 
Duel pemain Arema dan Thai Farmers Bank FC di Liga Champions Asia 1993/1994 (http://www.vamosarema.com)
Biasanya klub-klub asal Asia Timur dan Timur Tengah yang mendominasi kompetisi antar klub paling elite di Asia ini. Dilansir dari transfermarkt.com (24/11/2017), klub Korea Selatan merupakan yang paling sukses di ajang ini dengan berhasil menjadi juara sebanyak 11 kali dari 36 edisi yang sudah berlangsung. Walaupun begitu, ada juga klub Asia Tenggara yang pernah pernah sukses di ajang Liga Champions Asia. Klub tersebut adalah Thai Farmers Bank FC. 
Logo Thai Farmers Bank FC (https://pantip.com)
Thai Farmers Bank FC merupakan klub asal Thailand yang menjadi juara di ajang Liga Champions Asia 2 kali berturut-turut yaitu pada musim 1993/1994 dan 1994/1995. Dilansir dari rsssf.com (24/11/2017), pada Liga Champions Asia 1993/1994, Thai Farmers Bank FC sukses menjadi juara Liga Champions Asia setelah mengalahkan wakil Oman yaitu Oman Club dengan skor 2-1. Pada musim selanjutnya yaitu Liga Champions Asia 1994/1995, Thai Farmers Bank sukses mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan wakil Qatar yaitu Al Arabi dengan skor tipis 1-0. Hanya saja pada Liga Champions Asia musim selanjutnya (1995/1996), Thai Farmers Bank FC gagal mempertahankan gelar juara karena hanya berhasil menjadi juara ketiga di Liga Champions Asia 1995/1996.
Selebrasi para pencinta Thai Farmers Bank FC saat menjuarai Liga Champions Asia (http://footballchannelasia.com)
Dilansir dari popflock.com (24/11/2017), saat ini klub Thai Farmers Bank FC sudah tidak ada lagi. Mereka hanya tinggal kenangan karena sudah dibubarkan sejak tahun 2000. Klub yang berdiri pada tahun 1987 ini terpaksa bubar dikarenakan krisis moneter yang pernah menimpa Asia Tenggara pada tahun 1997 lalu. 
Demikian informasi mengenai klub Asia Tenggara yang pernah menjadi juara di ajang Liga Champions Asia. Tentu untuk kondisi saat ini, klub Asia Tenggara sangat kesusahan untuk bisa kembali menjadi juara di ajang tersebut. Prestasi terbaik klub Asia Tenggara setelah masa Thai Farmers Bank FC usai adalah pencapaian Buriram United pada Liga Champions Asia musim 2013 lalu. Pada saat itu, Buriram United sukses melaju sampai babak 8 besar Liga Champions Asia 2013.

Mengenal 4 Pemain Naturalisasi Milik Timnas Malaysia, Salah Satunya Mantan Pemain Valencia dan Bali United

Hasil gambar untuk kiko insa malaysia

Kiko Insa saat membela Timnas Malaysia.

- Naturalisasi saat ini memang sedang menjadi sebuah tren tersendiri di sepak bola ASEAN.
Sejumlah negara memanfaatkan jasa para pemain keturunan untuk memperkuat tim nasional.
Yang paling diingat mungkin pada tahun 2010 lalu saat Timnas Filipina mayoritas skuatnya diisi oleh pemain naturalisasi.
Tak hanya Filipina, Timnas Indonesia juga merasakan jasa para pemain naturalisasi pada tahun 2010 lalu.
Kini Malaysia pun juga tak mau ketinggalan. 
Malaysia kini mulai memanfaatkan jasa pemain "asing" untuk memperkuat skuat Harimau Malaya.
Berikut ini adalah daftar pemain naturalisasi dan keturunan yang dimiliki Malaysia:
Darren Lok merupakan pemain keturunan Inggris-Malaysia.
Lok dipanggil oleh Timnas Malaysia yang saat itu masih diasuh Ong Kim Swe pada tahun 2016 lalu saat melawan Singapura.
Lok mencetak gol perdananya untuk Timnas Malaysia saat melawan Suriah di Stadion Hang Jebat, Malaysia.
3. Junior Eldstal
Junior Eldstal merupakan pemain Timnas Malaysia yang memiliki keturunan Malaysia-Swedia.
Pada tahun 2013, Eldstal memulai kariernya bersama Timnas U-23 Malaysia.
Pemain bernama lengkap Francisco Javier Insa Bohigues itu resmi menjadi warga negara Malaysia pada awal tahun 2017.
Pemain kelahiran Spanyol yang juga pernah membela Bali United tersebut kemudian dipanggil ke Timnas Malaysiapada Agustus 2017.
Kiko memulai debutnya bersama Timnas Malaysia saat Harimau Malaya dikalahkan oleh Suriah pada bulan September 2017.
1. Natxo Insa
Natxo Insa merupakan kakak dari Kiko Insa yang ikut dinaturalisasi sebagai warga Malaysia.
Mantan gelandang Valencia tersebut hingga kini belum dipercaya untuk membela Timnas Malaysia.
Meskipun begitu, Natxo menyatakan siap untuk membela Harimau Malaya

Hamka Nego, Irsyad-Agung-Konate Deal Barisan Pemain Muda Dipertahankan

Hasil gambar untuk sfc 24 november


PALEMBANG, – Meskipun Presiden Sriwijaya FC, H Dodi Reza Alex Noerdin baru hanya mengumumkan Rahmad Darmawan (RD) sebagai pelatih dan Esteban Vizcara sebagai pemain SFC musim depan. Namun, sumber internal dari Manajemen SFC yang enggan disebutkan mengungkapkan, sudah ada beberapa pemain baru yang dipastikan bergabung bersama skuad Laskar Wong Kito. Seperti, pemain lokal dan asing baik itu rekomendasi dari Manajemen maupun keinginan pelatih.
“Irsyad Maulana dan Agung Prasetyo dari Semen Padang sudah deal dan sudah pasti ke sini. Selain itu, ada juga nama Alfin Tuah Salamony. Sedangkan, untuk pemain asing ada nama Konate Makan rekomendasi dari coach (pelatih) RD,” ujarnya.
Nantinya kata dia, Konate akan membawa pemain bertahan asal Mali yang pernah bermain di liga Prancis untuk menjadi benteng di lini pertahanan bersama Alfin Tuahsalamony dan Victor Igbonefo sembari menunggu kejelasan Yanto Basna dan Bio Paulin yang bisa dilepas.
Sedangkan, dua wings Marco dan Zalnando dipastikan akan diperpanjang dengan ditambah amunisi pemain anyar yakni Agung. Untuk Teja Paku Alam dan Sandy Firmansyah dipastikan tetap menjadi penjaga gawang SFC.
“Anis Nabar, Dominggus Fakdawer, Tijani Belaid dipastikan kontraknya tidak akan diperpanjang. Sedangkan untuk Achmad Fariz, Indra Permana, Rahmat Hidayat, Nur Iskandar dan Bobby Satria masih akan dilihat dulu. Beto, Marco, Airlangga Sucipto bersama pemain muda dan asli Sumsel dipastikan aman. Untuk pemain asing sepertinya cuma Yu Hyun Koo karena sudah berhasil membawa Esteban Vizcara ke Sriwijaya FC. Saat ini Pak Manajer sedang berkomunikasi dan negosiasi dengan Hamka Hamzah,” jelas dia.
Sementara itu, Presiden SFC, H Dodi Reza Alex menerangkan, selama ini mereka secara diam-diam menjalin komunikasi dan dipastikan Rahmad Darmawan resmi menjadi pelatih Sriwijaya FC. Terlebih kata Dodi, bersama RD banyak kenangan manis dan sebaliknya.
“Musim depan kita harus kembali ke trend juara sehingga kita langsung menyusun kerangka tim dan pemain. Untuk itu, kita langsung menunjuk Pak Ucok Hidayat sebagai manajer dan Rahmad Darmawan sebagai coach,” tukasnya.
Di sisi lain, pelatih anyar Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan berterima kasih atas kesempatan untuk kembali menukangi tim kebanggaan masyarakat Sumsel. Sehingga dirinya bisa kembali menyelam di kapal selam Sungai Musi setelah sepakat untuk kembali bekerja sama.
”Saya memaklumi dan merasa wajar apalagi fans ingin ekpektasi untuk gelar juara. Terlebih tim ini sudah pernah meraih gelar juara domestik yang digelar PSSI. Artinya memang ini sebagai tugas saya namun karena ada manajemen yang konsisten disertai pemain bagus. Tentunya bisa meringankan beban saya dalam membangun suatu tim,” ujarnya.
Lanjut mantan pelatih T-Team ini, latihan perdana akan digelar pada 4 Desember mendatang dan dalam sepuluh hari kedepan ia akan langsung mempersiapkan tim. Mengingat, untuk kerangka tim sendiri sudah terbentuk di mana ada 60 persen pemain baru dan 40 persen pemain muda yang dipertahankan.
”Sembilan puluh persen pemain sudah sepakat bergabung bersama dengan Sriwijaya FC. Jadi pemain baru dan lama mereka harus adaptasi, dan kemungkinan kita absen di ajang pra musim Piala Presiden nanti. Karena, target kita di liga dan piala liga,” sebutnya.
Disinggung apakah RD akan memboyong para pemain yang berhasil meraih gelar juara pada tahun 2007 silam,Letkol Marinir ini tidak akan membawa mantan anak buahnya. Apalagi kata dia, karena sudah 10 tahun saya tidak berjumpa sehingga untuk pesepakbola professional sudah termakan usia. Terlebih, musim ini SFC akan diperkuat mayoritas pemain muda.
“Pemain asli Sumsel akan kita berikan kesempatan kepada mereka untuk bermain musim ini.Untuk tim kepelatihan, saya akan dibantu oleh Rasyiman dan Francis Wewengkang sebgai asisten serta Kurni Sandi dan Heri sebagai pelatih kipper,” tukasnya. 

Perjalanan Super Jauh Jefferson Farfan Mengelilingi Dunia untuk Bermain Bola

Dalam sebulan terakhir, pemain tim nasional (timnas) Peru, Jefferson Farfan, melakukan perjalanan yang mungkin paling jauh bagi pesepak bola di planet ini.

Aksi selebrasi penyerang timnas Peru, Jefferson Farfan, dalam partai play-off Piala Dunia 2018 lawan Selandia Baru di Lima, Peru, 15 November 2017.

Farfan yang kini berusia 33 tahun sekarang membela klub Lokomotiv Moskva di Rusia.
Perjalanan super jauh Farfan dimulai pada awal bulan November, saat derbi Moskow mempertemukan Lokomotiv dengan CSKA, 5 November 2017.
Setelah pertandingan yang berakhir 2-2 tersebut, Farfan harus membela timnas Peru dalam laga play-off antar-konfederasi untuk memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia 2018.
Ia terbang ke Wellington untuk membela timnas Peru melawan tuan rumah Selandia Baru, 11 November 2017.
Untuk mencapai Sleandia Baru dari Rusia, Farfan harus menempuh jarak 17 ribu kilometer jauhnya.
Lima hari berselang, gantian Peru yang menjadi tuan rumah bagi Selandia Baru di leg kedua laga tersebut.
Perjalanan sejauh 11 ribu kilometer ditempuh Farfan sebelum kemudian berhasil membawa negaranya lolos ke Piala Dunia.
Hasil gambar untuk farfan
Mentan pemain Schalke 04 itu kemudian harus kembali ke Rusia untuk kembali memperkuat klubnya.
Jarak 13 ribu kilometer ditempuh untuk kemudian membawa Lokomotiv menang 2-1 atas FC Kopenhagen dalam ajang Liga Europa, 23 November 2017.
Empat hari berselang, Farfan kembali harus menempuh jarak 6 ribu kilometer untuk membela Lokomotiv melawan tuan rumah Kharabovsk.
Total, dalam sebulan terakhir, Farfan harus menempuh jarak 47 ribu kilometer mengelilingi dunia dari Rusia di Eropa, Selandia Baru di Oseania, sampai Peru di Amerika Selatan hanya untuk bermain bola.

Rumor Transfer Liga 1


Ilustrasi bursa transfer.

Gelit bursa transfer pemain di Liga Indonesia semakin memanas, beberapa pemain sudah mulai muncul secara terang-terangan akan bergabung dengan klub barunya musim depan. Selain yang sudah resmi, ada juga beberapa pemain yang masih dirumorkan dengan beberapa klub, berikut rangkumannya:
1. PSM Makassar

Striker Timnas Australia, Tomi Juric.
Setelah gagal mendatangkan striker Timnas Thailand, Siroch Chatthong, PSM Makassar dikabarkan mengalihkan bidikannya untuk mendatangkan salah satu pemain asal Malaysia, Patrick Ronaldinho Wleh.
Meski belum ada pernyataan resmi, Patrick disebut-sebut siap datang ke Indonesia.Saat ini, pemain berusia 26 tahun itu memperkuat PKNS FC, dan sedang menjalani masa peminjaman ke Selangor FA.
Selain Patrick Ronaldinho Wleh, kabarnya dua pemain asal Australia, Bruce Djite dan Tomi Juric juga dikabarkan sedang digoda oleh manajemen Juku Eja.
2. Persija Jakarta

Hasyim Kipuw
Setelah resmi berpisah dengan Bali United, masa depan Hasim Kipuw belum menemui titik terang. Sejumlah dikabarkan bermint untuk meminang pemain berposisi bek kiri itu. Salah satunya adalah Persija, bahkan dua penggawanya Andritany dan Ramdani memintanya kembali memperkuat Macan Kemayoran musim depan.
3. Sriwijaya FC

Setelah selangkah lagi akan mendatangkan Makan Konate, kini Sriwijaya FC yang akan diarsiteki Rahmad Darmawan dikabarkan akan mendatangkan marque player asal Mali, yang pernah bermain di Ligue 1 Prancis.
"Dia berasal dari Mali, dan bermain di Eropa, Ligue 1. Bermain untuk Timnas Mali saat melawan Maroko terakhir ini," ujar Rahmad kepada wartawan.
Meski tak menyebut nama, dari bocoran yang diberikan RD, pemain yang dimaksud merujuk kepada sosok Mahamadou N'Diaye. Di musim lalu dia bermain untuk Troyes.
4. Persib Bandung

Hanif Sjahbandi gelandang tengah Arema FC
kabar ketertarikan Persib Bandung pada gelandang muda Arema, Hanif Sjahbandi mulai tercium. Apalagi sang pemain dikabarkan tidak akan membela tim berjuluk Singo Edan itu musim depan. "Ya, apa pun bisa terjadi. Bola itu bundar kan. Karena semua sifatnya situasional," kata Hanif Sjahbandi.
Ditanyai siapa saja klub yang sudah menghubungi dirinya, Hanif tidak bisa membeberkannya kepada media. "Sudah ada beberapa klub. Ada dari klub luar dan juga klub lokal Indonesia," jawab Hanif sambil tertawa.
5. Madura United

Marckho Sandy Merauje.
Madura United dikabarkan sedang bernegosiasi dengan bek sayap Sriwijaya FC Marckho Sandy Merauje. Manajer Madura United, Haruna Soemitro, mengungkapkan pihaknya memberikan tawaran yang menarik bagi pemain asal Papua tersebut. 
"Dia salah satu bek kanan terbaik yang dimiliki Indonesia. Bermain reguler tentu menjadi salah satu pilihan pemain, dan kesempatan untuk itu bersama Madura United sangat besar karena Madura United akan menjalani banyak pertandingan selain kompetisi," kata Haruna, seperti dikutip laman resmi klub

Hengkang dari Persija, William Pacheco Senang Jika Gabung ke Bali United



Setelah sebelumnya nama bek asal Australia Aaron Evans yang sempat memperkuat Barito Putra di Liga 1 dilirik Bali United, kali ada satu nama lagi yang mencuat.
Hasil gambar untuk william pacheco bali united

Dia adalah William Pacheco. Mantan bek Persija Jakarta ini juga disebut-sebut akan hijrah ke Bali United. Kabar ini mencuat setelah dia resmi tidak memperpanjang kontrak bersama Persija Jakarta.
Persija Jakarta kemungkinan besar bakal melepas bek asal Brasil, Willian Pacheco. Kontrak Pacheco bersama Macan Kemayoran, julukan Persija, telah habis pada 14 November lalu. Dikabarkan, pemain berusia 25 tahun itu meminta kenaikan kontrak terlampau tinggi yang tidak disanggupi tim Ibu Kota.
Situasi itu akan coba dimanfaatkan sejumlah Liga 1 untuk memboyong Pacheco dalam mengarungi kompetisi musim depan. Salah satu klub yang dikabarkan menginginkan jasa bek yang dijuluki Tugu Monumen Nasional itu adalah Bali United.
Bali United memang tengah gencar di bursa transfer dalam beberapa pekan terakhir. Sejauh ini yang terpanas adalah rencana klub berjuluk Serdadu Tridatu itu mendatangkan mantan gelandang Real Madrid, Rafael Van der Vaart.
Selain itu, pihak Bali United memang tengah mengejar bek asing dengan usia yang masih muda. Nama Willian Pacheco dikabarkan masuk dalam incaran manajemen Bali United. Mendengar ketertarikan Bali United, Pacheco pun memberikan respons positif.


Willian Pacheco, Reinaldo Elias da Costa dan Bruno Lopes melakukan selebrasi gol kedua Persija yang dicetak oleh Bruno Lopes lewat titiik penalti.
"Senang mendengarnya," ucap mantan pemain Corinthians itu dilansir dari Radar Bali.

Minggu, 19 November 2017

Cerita Marcos Flores Selamatkan Dokter Wanita Ketika Laga PSM Makassar Vs Bali United Ricuh


Gambar terkait
Suasana di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/11/2017), usai laga antara PSM Makassar Vs Bali United. PSM kalah, terjadi lemparan botol ke arah lapangan.

SUPERBALL.ID - Laga antara PSM Makassar vs Bali United, Senin (6/11/2017) malam, berakhir kericuhan di Stadion Andi Mattalatta Matoangin, Makassar.
Kericuhan bermula dari Bali United yang berhasil mencuri gol lewat sontekan Stefano Lilipaly sehingga mampu menaklukkan tuan rumah PSM Makassardengan skor 1-0.
Gol Lilipaly pada menit 90 ini membuat suporter PSM Makassar kesal karena memupuskan harapan Juku Eja dalam perburuan gelar Juara Liga 1.
Peristiwa ini jadi momen yang paling diingat oleh gelandang Bali United asal Argentina, Marcos Flores.
Dilansir BolaSport.com dari Bali UnitedTV, Marcos mengatakan pertandingan tersebut adalah laga yang luar biasa.
"Lawan PSM Makassar itu sangat luar biasa meskipun saya tidak main," kata Marcos.
Menurutnya, situasi yang kacau setelah pertandingan membuat beberapa orang ketakutan.
Dirinya juga mengaku dilempari dengan berbagai botol hingga kursi.
"Para penonton melempari kami bahkan dengan kursi," ujar Marcos.
Marcos juga ingat saat menolong dokter Luh Virsa Paradissa, dokter Bali Unitedyang terjatuh saat dievakuasi.
Saat itu, skuat Bali United dilindungi pihak kepolisian memasuki ruang ganti.
Namun dokter tersebut terjatuh ditengah jalan menuju ruang ganti, melihat hal tersebut Marcos langsung kembali lagi menolong dokter tersebut.
"Saya lihat dia jatuh, dan saya pikir saya harus menolongnya walaupun banyak orang yang melempari kami," jelas Marcos.
Gambar terkait
Menurutnya, dokter Luh Virsa Paradissa adalah sosok wanita yang luar biasa.
"Dia wanita yang luar biasa, syukurlah kami tidak terluka dalam kericuhan tersebut," tegas Marcos.