Rabu, 17 Januari 2018

Bupati Brebes Ingin Ganti Nama Stadioni Karena Kesan ada Ngeres



Karang Birahi

Bupati Brebes, Idza Priyanti, berkeinginan mengganti nama Stadion Karang Birahi Brebes. Hal ini 
penting, mengingat nama Karang Birahi berkonotasi negatif dan tidak santun dalam bahasa keseharian masyarakat Kabupaten Brebes. 
Untuk itu, dia menghendaki penggantian nama tersebut dengan nama Pahlawan, tokoh Brebes, ataupun ciri khas Brebes yang mencerminkan kesantunan dan kesemangatan berolahraga.
"Dalam waktu dekat, kami akan membentuk tim guna menggelar sayembara pemilihan nama Stadion Brebes," ucap Bupati Idza Priyanti saat melakukan peninjauan renovasi Stadion Karang Birahi Brebes, Jumat (12/01/18). 

Menurut dia, kemungkinan penggantian nama ini menimbulkan pro-kontra. Untuk itu perlu diadakan musyawarah bersama.
Namun, dengan kesepakatan dan keyakinan bersama demi memajukan dunia olahraga di Brebes, dia yakin penggantian nama Stadion Karang Birahi sangat diperlukan. 
"Dari berbagai pihak, banyak yang menghendaki untuk penggantian nama Karang Birahi. Senyampang dengan hari jadi ke-340 Kabupaten Brebes, bolehlah kita buat bubur abang putih lagi untuk mengganti nama Stadion Brebes," ia menambahkan.

Saksi Kesuksesan Persab Brebes

Karang Birahi
Meski Stadion Karang Birahi tergolong sederhana, ucap dia, tetapi mampu menorehkan prestasi nasional, khususnya persepakbolaan. Terbukti, tim kesebelasan Persab Brebes mampu memenangi Piala Soeratin 2017 saat digelar di Solo beberapa waktu lalu. 
Termasuk cabang-cabang olahraga lainnya, seperti atletik, juga mengandalkan Stadion Karang Birahi, Popda, O2SN, dan lain-lain masih mengandalkan stadion karang birahi sebagai pusat latihan. 
Idza sangat perhatian terhadap sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten Brebes. Termasuk pembangunan stadion kebanggaan wong Brebes lebih kurang setengah tahun belakangan, stadion milik Pemkab Brebes itu tengah dalam pembangunan di berbagai sisi. 

Sebelumnya, Idza Priyanti melakukan studi banding ke Stadion Ciamis dan mewujudkannya membangun di Brebes. Sambil melepas alas kaki, Istri dari Kompol Warsidin ini berkesempatan meninjau progres dari renovasi stadion karang birahi.
"Wah, rumputnya empuk ya., ucapnya tersenyum sumringah.
Sembari melihat di berbagai sisi, perempuan berhijab ini mengaku puas dengan perkembangan pembangunan tahap satu tersebut.
"Sudah bagus dan kita akan terus lakukan renovasi supaya lebih bagus lagi" jelas Idza.
Ia menjelaskan, perhatian Pemkab semata-mata dilakukan untuk warga Brebes.
"Sekaligus bisa mengolahragakan masyarakat dan mencetak generasi muda lebih menyukai olahraga, tidak hanya sepak bola," katanya.
Pembangunan pada tahap pertama telah menelan dana 10 miliar dari anggaran pemkab. Idza mengatakan akan terus berusaha semaksimal mungkin dana demi tercapainya stadion berstandar nasional.
"Rencananya ada juga dukungan dana dari Provinsi. Kalaupun belum tercover nanti kita tambahkan pada anggaran perubahan untuk pembangunan selanjutnya," katanya.
Ia menyebut, ketika anggaran belum turun, maka akan dimaksimalkan tahap saat ini.
"Kalau tidak bisa, nanti kita maksimalkan supaya bisa dipergunakan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Olahraga Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes Nizamudin Faridz mengatakan, renovasi pembangunan Stadion di mulai sejak Juli hingga 24 Desember 2017.
Dalam pembangunan tahap pertama ini, antara lain tribun timur, lintasan atletik, drainase, pagar keliling, peninggian lapangan sepak bola dan rumput.
"Lapangan ini sudah sesuai standar FIFA," terangnya.
Setelah penyerahan dari pihak rekanan, lanjutnya, barulah stadion ini bisa kembali digunakan. 


Minggu, 07 Januari 2018

Kembalinya Mantan Bintang Arema Ke Indonesia

Hasil gambar untuk muhammad ridhuan
 Pusamania Borneo FC pada 2 Januari 2018 mengumumkan perekrutan pemain asal  Singapura, Muhammad Riduan. Eks bintang Timnas Singapura dan Arema Indonesia ini direkrut khusus untuk Piala Presiden 2018. Namun, tak menutup kemungkinan pemain 33 tahun itu digaet secara permanen jika menunjukkan permainan yang maksimal.
Tak ingin sekadar numpang lewat, Muhammad Ridhuan bertekad kembali unjuk gigi. Tak hanya demi Mendapatkan tempat di skuad Borneo Fc pada liga 1 2018.Riduan  juga agar mendapatkan tempatnya  kembali ke Timnas Singapura kembali terbuka. Kota Samarinda juga bukanlah kota yang asing bagi Ridhuan karena ia pernah memperkuat Putra Samarinda yang sekarang menjadi Bali United dengan status pinjaman pada tengah musim 2013.
Hal ini berkaitan dengan program yang akan dilakukan pelatih Timnas Singapura, V. Sundramoorthy. Seperti dilansir dari Straits Times, Jumat (5/1/2018), sang pelatih bakal mencermati kiprah pemain-pemain Singapura yang membela klub di luar Singapura.
Ridhuan, yang kembali ke sepak bola Indonesia sejak kali terakhir hampir 10 tahun lalu, berharap bisa memikat pelatih V. Sundramoorthy untuk memanggilnya kembali ke The Lions.
"Saya gembira bermain di Indonesia lagi dan saya berterima kasih dengan Borneo FC atas kepercayaannya pada kemampuan saya tanpa menghiraukan umur saya serta bersedia memberi saya kesempatan ini," kata pemain yang pada Desember 2017 mengoleksi 68 caps untuk The Lions.
Meski terbilang sudah lama meninggalkan sepak bola Indonesia, nama Ridhuan masih lekat dalam ingatan pencinta sepak bola negeri ini. 

Ia juga masih mendapat sambutan hangat. Setidaknya jika dilihat dari pengumuman dirinya gabung tim Pesut Etam yang diunggah di Instagram, yang mendapat "like" lebih dari 8.000.

"Saya sangat berterima kasih mereka masih mengingat saya dengan baik meski saya sudah tak bermain di Indonesia untuk waktu lama," ujarnya.

Pemain Singapura di Luar Negeri

Musim 2018 ini, ada beberapa pemain Singapura yang membela klub mancanegara. Selain Ridhuan bersama Borneo FC di Indonesia, ada Hafiz Sujad (JDT II), Shahfiq Ghani (UKM FC), Hariss Harun (JDT), Shahdan Sulaiman (Melaka United), Madhu Mohana (Negeri Sembilan), dan Safuwan Baharudin (Pahang) di Liga Malaysia.