
Nama Marko Simic menjadi perbincangan di dunia pesepakbolaan indonesia akhir akhir ini setelah tampil luar biasa di kompetisi pramusim Piala Presiden 2018. Dia berhasil membukukan 11 gol hanya dalam 7 pertandingan saja itu merupakan hasil yang sangat luar biasa mengingat dia baru pertama kali bermain di Indonesia. perolehannya jauh diatas Stefano Lilipaly dan Greg Nwokolo yang hanya mencetak 5 gol dan 4 gol.
Torehan ini membuat Super Simic menyabet 2 gelar individu di Piala Presiden sekaligus membawa tim berjuluk Macan Kemayoran Menjadi Jawara Piala Presiden.


Skill olah bolanya yang jago ternyata memang sudah terlihat sejak ia masih muda. Di usianya yang muda, Marko diikutsertakan kedalam tim Kroasia U-21, dimana ia bermain dengan pemain kelas dunia seperti Ivan Rakitic, Ivan Perisic, Dejan Lovren dan Mario Mandzukic. Walaupun bisa dibilang tergabung dalam generasi emas Kroasia, Marko memiliki jalan yang berbeda dengan kompatriotnya di timnas. Melalui data dari transfermarkt.com , Marko menghabiskan waktu mudanya di Eropa Tengah sebelum nasib membanya ke Asia. Malang melintang di negeri , Marko pindah ke Malaysia sebelum akhirnya berseragam Persija sekarang.
Simic tercatat pernah menjadi bagian dari timnas U-21 Kroasia pada 2009 hingga 2010. Pada 2010, Simic terpilih masuk dalam skuad Kroasia U-21 yang tampil pada Kualifikasi Piala Eropa U-21 edisi 2011.
Menurut Simic, masa-masa terbut jadi yang paling indah dalam kariernya. Sebab, dia bermain untuk tim yang sangat kuat, terdapat beberapa pemain top dalam skuad timnas U-21 Kroasia yang saat ini bersinar di Eropa.
"Saya bermain dengan Dejan Lovren (Liverpool), Sime Vrsaljko (Atletico Madrid), Milan Badelj (Fiorentina), Ivan Perisic (Inter Milan), Mario Mandzukic (Juventus) dan juga Ivan Rakitic dari Barcelona," kata Simic mengenang.
"Itu adalah momen paling indah dalam hidup saya," tuturnya.
Dengan materi pemain yang mewah tersebut, Simic dan kolega berjumpa timnas U-21 Spanyol untuk berebut satu tiket lolos ke putaran final Piala Eropa U-21 2011. Saat itu, La Rojita, julukan Spanyol U-21 ditangani oleh Milla, yang kini jadi pelatih timnas Indonesia.
Simic dan Kroasia U-21 tak mampu berbuat banyak melawan Javi Martineza cs. Dalam dua laga play-off, Simic dan kolega kalah dengan skor 1-2 serta 0-3.
Pemain yang sudah mendapatkan julukan Super Simic (bukan “Kosim”) dari Jakmania ini sedang menikmati masa emasnya bersama Persija. Walaupun sekedar turnamen pra-musim, raihan juara di dua turnamen (Boost Sportsfix dan Piala Presiden) telah membuktikan jika kata “Super” pantas melekat dinamanya. Patut ditunggu gebrakan Macan Kemayoran bersama Marko Simic di Liga 1 nanti.