Sabtu, 25 November 2017

Resmi! Sylvano Comvalius Gabung Klub Thailand Suphanburi Fc

Sylvano Comvalius sebelumnya gagal mendapatkan kesepakatan untuk bergabung kembali bersama Bali United. Ia dikabarkan meminta kenaikan gaji 6 kali lipat dari yang ia dapat kan di musim lalu. Hal itu yang membuat Bali United Harus Rela melepas Top Skor Liga 1 musim lalu dengan 37 gol itu.



Penyerang Bali United, Sylvano Comvalius. 
Dilansir BolaSport.com dari instagram @sylvanocomvalius, Comvalius telah resmi bergabung bersama klub di Liga Thailand.
Comvalius juga menjelaskan sudah sepakat menandatangani kontrak bersama Suphanburi FC selama dua tahun.
"Untuk dua tahun kedepan, Saya akan bermain di Thailand, dimana saya menyetujui kontrak bersama Liga Thailand untuk Klub Suphanburi FC!!!! Saya sangat menantikan unutk memulai debut bersama klub yang memilik potensi dan fasilitas terbaik di Asia Tenggara," tulis Comvalius di akun instagram.
Kabar tentang kepindahannya bersama Klub di Thailand sebenarnya sudah terlihat.
Comvalius sempat memberikan bocoran mengenai klub yang akan dituju melalui unggahan di insta story.
Pada unggahan insta story, Comvalius menyebutkan bahwa dirinya sedang berada di Bangkok, Thailand.
Tentunya, bocoran tersebut semakin memperkuat bahwa Comvalius menjatuhkan pilihan di Liga Thailand.

Ini Dia Klub Asia Tenggara yang Pernah Menjadi Juara Liga Champions Asia

Logo Liga Champions Asia (http://www.abcdfootball.com)
AFC Champions League atau yang lebih sering kita kenal dengan sebutan Liga Champions Asia merupakan kompetisi antar klub paling bergengsi di Asia. Hanya klub-klub terbaik Asia yang bisa mengikuti kompetisi ini. Oleh karena itu, setiap pertandingan di Liga Champions Asia akan selalu menarik untuk diikuti. 
Duel pemain Arema dan Thai Farmers Bank FC di Liga Champions Asia 1993/1994 (http://www.vamosarema.com)
Biasanya klub-klub asal Asia Timur dan Timur Tengah yang mendominasi kompetisi antar klub paling elite di Asia ini. Dilansir dari transfermarkt.com (24/11/2017), klub Korea Selatan merupakan yang paling sukses di ajang ini dengan berhasil menjadi juara sebanyak 11 kali dari 36 edisi yang sudah berlangsung. Walaupun begitu, ada juga klub Asia Tenggara yang pernah pernah sukses di ajang Liga Champions Asia. Klub tersebut adalah Thai Farmers Bank FC. 
Logo Thai Farmers Bank FC (https://pantip.com)
Thai Farmers Bank FC merupakan klub asal Thailand yang menjadi juara di ajang Liga Champions Asia 2 kali berturut-turut yaitu pada musim 1993/1994 dan 1994/1995. Dilansir dari rsssf.com (24/11/2017), pada Liga Champions Asia 1993/1994, Thai Farmers Bank FC sukses menjadi juara Liga Champions Asia setelah mengalahkan wakil Oman yaitu Oman Club dengan skor 2-1. Pada musim selanjutnya yaitu Liga Champions Asia 1994/1995, Thai Farmers Bank sukses mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan wakil Qatar yaitu Al Arabi dengan skor tipis 1-0. Hanya saja pada Liga Champions Asia musim selanjutnya (1995/1996), Thai Farmers Bank FC gagal mempertahankan gelar juara karena hanya berhasil menjadi juara ketiga di Liga Champions Asia 1995/1996.
Selebrasi para pencinta Thai Farmers Bank FC saat menjuarai Liga Champions Asia (http://footballchannelasia.com)
Dilansir dari popflock.com (24/11/2017), saat ini klub Thai Farmers Bank FC sudah tidak ada lagi. Mereka hanya tinggal kenangan karena sudah dibubarkan sejak tahun 2000. Klub yang berdiri pada tahun 1987 ini terpaksa bubar dikarenakan krisis moneter yang pernah menimpa Asia Tenggara pada tahun 1997 lalu. 
Demikian informasi mengenai klub Asia Tenggara yang pernah menjadi juara di ajang Liga Champions Asia. Tentu untuk kondisi saat ini, klub Asia Tenggara sangat kesusahan untuk bisa kembali menjadi juara di ajang tersebut. Prestasi terbaik klub Asia Tenggara setelah masa Thai Farmers Bank FC usai adalah pencapaian Buriram United pada Liga Champions Asia musim 2013 lalu. Pada saat itu, Buriram United sukses melaju sampai babak 8 besar Liga Champions Asia 2013.

Mengenal 4 Pemain Naturalisasi Milik Timnas Malaysia, Salah Satunya Mantan Pemain Valencia dan Bali United

Hasil gambar untuk kiko insa malaysia

Kiko Insa saat membela Timnas Malaysia.

- Naturalisasi saat ini memang sedang menjadi sebuah tren tersendiri di sepak bola ASEAN.
Sejumlah negara memanfaatkan jasa para pemain keturunan untuk memperkuat tim nasional.
Yang paling diingat mungkin pada tahun 2010 lalu saat Timnas Filipina mayoritas skuatnya diisi oleh pemain naturalisasi.
Tak hanya Filipina, Timnas Indonesia juga merasakan jasa para pemain naturalisasi pada tahun 2010 lalu.
Kini Malaysia pun juga tak mau ketinggalan. 
Malaysia kini mulai memanfaatkan jasa pemain "asing" untuk memperkuat skuat Harimau Malaya.
Berikut ini adalah daftar pemain naturalisasi dan keturunan yang dimiliki Malaysia:
Darren Lok merupakan pemain keturunan Inggris-Malaysia.
Lok dipanggil oleh Timnas Malaysia yang saat itu masih diasuh Ong Kim Swe pada tahun 2016 lalu saat melawan Singapura.
Lok mencetak gol perdananya untuk Timnas Malaysia saat melawan Suriah di Stadion Hang Jebat, Malaysia.
3. Junior Eldstal
Junior Eldstal merupakan pemain Timnas Malaysia yang memiliki keturunan Malaysia-Swedia.
Pada tahun 2013, Eldstal memulai kariernya bersama Timnas U-23 Malaysia.
Pemain bernama lengkap Francisco Javier Insa Bohigues itu resmi menjadi warga negara Malaysia pada awal tahun 2017.
Pemain kelahiran Spanyol yang juga pernah membela Bali United tersebut kemudian dipanggil ke Timnas Malaysiapada Agustus 2017.
Kiko memulai debutnya bersama Timnas Malaysia saat Harimau Malaya dikalahkan oleh Suriah pada bulan September 2017.
1. Natxo Insa
Natxo Insa merupakan kakak dari Kiko Insa yang ikut dinaturalisasi sebagai warga Malaysia.
Mantan gelandang Valencia tersebut hingga kini belum dipercaya untuk membela Timnas Malaysia.
Meskipun begitu, Natxo menyatakan siap untuk membela Harimau Malaya

Hamka Nego, Irsyad-Agung-Konate Deal Barisan Pemain Muda Dipertahankan

Hasil gambar untuk sfc 24 november


PALEMBANG, – Meskipun Presiden Sriwijaya FC, H Dodi Reza Alex Noerdin baru hanya mengumumkan Rahmad Darmawan (RD) sebagai pelatih dan Esteban Vizcara sebagai pemain SFC musim depan. Namun, sumber internal dari Manajemen SFC yang enggan disebutkan mengungkapkan, sudah ada beberapa pemain baru yang dipastikan bergabung bersama skuad Laskar Wong Kito. Seperti, pemain lokal dan asing baik itu rekomendasi dari Manajemen maupun keinginan pelatih.
“Irsyad Maulana dan Agung Prasetyo dari Semen Padang sudah deal dan sudah pasti ke sini. Selain itu, ada juga nama Alfin Tuah Salamony. Sedangkan, untuk pemain asing ada nama Konate Makan rekomendasi dari coach (pelatih) RD,” ujarnya.
Nantinya kata dia, Konate akan membawa pemain bertahan asal Mali yang pernah bermain di liga Prancis untuk menjadi benteng di lini pertahanan bersama Alfin Tuahsalamony dan Victor Igbonefo sembari menunggu kejelasan Yanto Basna dan Bio Paulin yang bisa dilepas.
Sedangkan, dua wings Marco dan Zalnando dipastikan akan diperpanjang dengan ditambah amunisi pemain anyar yakni Agung. Untuk Teja Paku Alam dan Sandy Firmansyah dipastikan tetap menjadi penjaga gawang SFC.
“Anis Nabar, Dominggus Fakdawer, Tijani Belaid dipastikan kontraknya tidak akan diperpanjang. Sedangkan untuk Achmad Fariz, Indra Permana, Rahmat Hidayat, Nur Iskandar dan Bobby Satria masih akan dilihat dulu. Beto, Marco, Airlangga Sucipto bersama pemain muda dan asli Sumsel dipastikan aman. Untuk pemain asing sepertinya cuma Yu Hyun Koo karena sudah berhasil membawa Esteban Vizcara ke Sriwijaya FC. Saat ini Pak Manajer sedang berkomunikasi dan negosiasi dengan Hamka Hamzah,” jelas dia.
Sementara itu, Presiden SFC, H Dodi Reza Alex menerangkan, selama ini mereka secara diam-diam menjalin komunikasi dan dipastikan Rahmad Darmawan resmi menjadi pelatih Sriwijaya FC. Terlebih kata Dodi, bersama RD banyak kenangan manis dan sebaliknya.
“Musim depan kita harus kembali ke trend juara sehingga kita langsung menyusun kerangka tim dan pemain. Untuk itu, kita langsung menunjuk Pak Ucok Hidayat sebagai manajer dan Rahmad Darmawan sebagai coach,” tukasnya.
Di sisi lain, pelatih anyar Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan berterima kasih atas kesempatan untuk kembali menukangi tim kebanggaan masyarakat Sumsel. Sehingga dirinya bisa kembali menyelam di kapal selam Sungai Musi setelah sepakat untuk kembali bekerja sama.
”Saya memaklumi dan merasa wajar apalagi fans ingin ekpektasi untuk gelar juara. Terlebih tim ini sudah pernah meraih gelar juara domestik yang digelar PSSI. Artinya memang ini sebagai tugas saya namun karena ada manajemen yang konsisten disertai pemain bagus. Tentunya bisa meringankan beban saya dalam membangun suatu tim,” ujarnya.
Lanjut mantan pelatih T-Team ini, latihan perdana akan digelar pada 4 Desember mendatang dan dalam sepuluh hari kedepan ia akan langsung mempersiapkan tim. Mengingat, untuk kerangka tim sendiri sudah terbentuk di mana ada 60 persen pemain baru dan 40 persen pemain muda yang dipertahankan.
”Sembilan puluh persen pemain sudah sepakat bergabung bersama dengan Sriwijaya FC. Jadi pemain baru dan lama mereka harus adaptasi, dan kemungkinan kita absen di ajang pra musim Piala Presiden nanti. Karena, target kita di liga dan piala liga,” sebutnya.
Disinggung apakah RD akan memboyong para pemain yang berhasil meraih gelar juara pada tahun 2007 silam,Letkol Marinir ini tidak akan membawa mantan anak buahnya. Apalagi kata dia, karena sudah 10 tahun saya tidak berjumpa sehingga untuk pesepakbola professional sudah termakan usia. Terlebih, musim ini SFC akan diperkuat mayoritas pemain muda.
“Pemain asli Sumsel akan kita berikan kesempatan kepada mereka untuk bermain musim ini.Untuk tim kepelatihan, saya akan dibantu oleh Rasyiman dan Francis Wewengkang sebgai asisten serta Kurni Sandi dan Heri sebagai pelatih kipper,” tukasnya. 

Perjalanan Super Jauh Jefferson Farfan Mengelilingi Dunia untuk Bermain Bola

Dalam sebulan terakhir, pemain tim nasional (timnas) Peru, Jefferson Farfan, melakukan perjalanan yang mungkin paling jauh bagi pesepak bola di planet ini.

Aksi selebrasi penyerang timnas Peru, Jefferson Farfan, dalam partai play-off Piala Dunia 2018 lawan Selandia Baru di Lima, Peru, 15 November 2017.

Farfan yang kini berusia 33 tahun sekarang membela klub Lokomotiv Moskva di Rusia.
Perjalanan super jauh Farfan dimulai pada awal bulan November, saat derbi Moskow mempertemukan Lokomotiv dengan CSKA, 5 November 2017.
Setelah pertandingan yang berakhir 2-2 tersebut, Farfan harus membela timnas Peru dalam laga play-off antar-konfederasi untuk memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia 2018.
Ia terbang ke Wellington untuk membela timnas Peru melawan tuan rumah Selandia Baru, 11 November 2017.
Untuk mencapai Sleandia Baru dari Rusia, Farfan harus menempuh jarak 17 ribu kilometer jauhnya.
Lima hari berselang, gantian Peru yang menjadi tuan rumah bagi Selandia Baru di leg kedua laga tersebut.
Perjalanan sejauh 11 ribu kilometer ditempuh Farfan sebelum kemudian berhasil membawa negaranya lolos ke Piala Dunia.
Hasil gambar untuk farfan
Mentan pemain Schalke 04 itu kemudian harus kembali ke Rusia untuk kembali memperkuat klubnya.
Jarak 13 ribu kilometer ditempuh untuk kemudian membawa Lokomotiv menang 2-1 atas FC Kopenhagen dalam ajang Liga Europa, 23 November 2017.
Empat hari berselang, Farfan kembali harus menempuh jarak 6 ribu kilometer untuk membela Lokomotiv melawan tuan rumah Kharabovsk.
Total, dalam sebulan terakhir, Farfan harus menempuh jarak 47 ribu kilometer mengelilingi dunia dari Rusia di Eropa, Selandia Baru di Oseania, sampai Peru di Amerika Selatan hanya untuk bermain bola.

Rumor Transfer Liga 1


Ilustrasi bursa transfer.

Gelit bursa transfer pemain di Liga Indonesia semakin memanas, beberapa pemain sudah mulai muncul secara terang-terangan akan bergabung dengan klub barunya musim depan. Selain yang sudah resmi, ada juga beberapa pemain yang masih dirumorkan dengan beberapa klub, berikut rangkumannya:
1. PSM Makassar

Striker Timnas Australia, Tomi Juric.
Setelah gagal mendatangkan striker Timnas Thailand, Siroch Chatthong, PSM Makassar dikabarkan mengalihkan bidikannya untuk mendatangkan salah satu pemain asal Malaysia, Patrick Ronaldinho Wleh.
Meski belum ada pernyataan resmi, Patrick disebut-sebut siap datang ke Indonesia.Saat ini, pemain berusia 26 tahun itu memperkuat PKNS FC, dan sedang menjalani masa peminjaman ke Selangor FA.
Selain Patrick Ronaldinho Wleh, kabarnya dua pemain asal Australia, Bruce Djite dan Tomi Juric juga dikabarkan sedang digoda oleh manajemen Juku Eja.
2. Persija Jakarta

Hasyim Kipuw
Setelah resmi berpisah dengan Bali United, masa depan Hasim Kipuw belum menemui titik terang. Sejumlah dikabarkan bermint untuk meminang pemain berposisi bek kiri itu. Salah satunya adalah Persija, bahkan dua penggawanya Andritany dan Ramdani memintanya kembali memperkuat Macan Kemayoran musim depan.
3. Sriwijaya FC

Setelah selangkah lagi akan mendatangkan Makan Konate, kini Sriwijaya FC yang akan diarsiteki Rahmad Darmawan dikabarkan akan mendatangkan marque player asal Mali, yang pernah bermain di Ligue 1 Prancis.
"Dia berasal dari Mali, dan bermain di Eropa, Ligue 1. Bermain untuk Timnas Mali saat melawan Maroko terakhir ini," ujar Rahmad kepada wartawan.
Meski tak menyebut nama, dari bocoran yang diberikan RD, pemain yang dimaksud merujuk kepada sosok Mahamadou N'Diaye. Di musim lalu dia bermain untuk Troyes.
4. Persib Bandung

Hanif Sjahbandi gelandang tengah Arema FC
kabar ketertarikan Persib Bandung pada gelandang muda Arema, Hanif Sjahbandi mulai tercium. Apalagi sang pemain dikabarkan tidak akan membela tim berjuluk Singo Edan itu musim depan. "Ya, apa pun bisa terjadi. Bola itu bundar kan. Karena semua sifatnya situasional," kata Hanif Sjahbandi.
Ditanyai siapa saja klub yang sudah menghubungi dirinya, Hanif tidak bisa membeberkannya kepada media. "Sudah ada beberapa klub. Ada dari klub luar dan juga klub lokal Indonesia," jawab Hanif sambil tertawa.
5. Madura United

Marckho Sandy Merauje.
Madura United dikabarkan sedang bernegosiasi dengan bek sayap Sriwijaya FC Marckho Sandy Merauje. Manajer Madura United, Haruna Soemitro, mengungkapkan pihaknya memberikan tawaran yang menarik bagi pemain asal Papua tersebut. 
"Dia salah satu bek kanan terbaik yang dimiliki Indonesia. Bermain reguler tentu menjadi salah satu pilihan pemain, dan kesempatan untuk itu bersama Madura United sangat besar karena Madura United akan menjalani banyak pertandingan selain kompetisi," kata Haruna, seperti dikutip laman resmi klub

Hengkang dari Persija, William Pacheco Senang Jika Gabung ke Bali United



Setelah sebelumnya nama bek asal Australia Aaron Evans yang sempat memperkuat Barito Putra di Liga 1 dilirik Bali United, kali ada satu nama lagi yang mencuat.
Hasil gambar untuk william pacheco bali united

Dia adalah William Pacheco. Mantan bek Persija Jakarta ini juga disebut-sebut akan hijrah ke Bali United. Kabar ini mencuat setelah dia resmi tidak memperpanjang kontrak bersama Persija Jakarta.
Persija Jakarta kemungkinan besar bakal melepas bek asal Brasil, Willian Pacheco. Kontrak Pacheco bersama Macan Kemayoran, julukan Persija, telah habis pada 14 November lalu. Dikabarkan, pemain berusia 25 tahun itu meminta kenaikan kontrak terlampau tinggi yang tidak disanggupi tim Ibu Kota.
Situasi itu akan coba dimanfaatkan sejumlah Liga 1 untuk memboyong Pacheco dalam mengarungi kompetisi musim depan. Salah satu klub yang dikabarkan menginginkan jasa bek yang dijuluki Tugu Monumen Nasional itu adalah Bali United.
Bali United memang tengah gencar di bursa transfer dalam beberapa pekan terakhir. Sejauh ini yang terpanas adalah rencana klub berjuluk Serdadu Tridatu itu mendatangkan mantan gelandang Real Madrid, Rafael Van der Vaart.
Selain itu, pihak Bali United memang tengah mengejar bek asing dengan usia yang masih muda. Nama Willian Pacheco dikabarkan masuk dalam incaran manajemen Bali United. Mendengar ketertarikan Bali United, Pacheco pun memberikan respons positif.


Willian Pacheco, Reinaldo Elias da Costa dan Bruno Lopes melakukan selebrasi gol kedua Persija yang dicetak oleh Bruno Lopes lewat titiik penalti.
"Senang mendengarnya," ucap mantan pemain Corinthians itu dilansir dari Radar Bali.

Minggu, 19 November 2017

Cerita Marcos Flores Selamatkan Dokter Wanita Ketika Laga PSM Makassar Vs Bali United Ricuh


Gambar terkait
Suasana di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/11/2017), usai laga antara PSM Makassar Vs Bali United. PSM kalah, terjadi lemparan botol ke arah lapangan.

SUPERBALL.ID - Laga antara PSM Makassar vs Bali United, Senin (6/11/2017) malam, berakhir kericuhan di Stadion Andi Mattalatta Matoangin, Makassar.
Kericuhan bermula dari Bali United yang berhasil mencuri gol lewat sontekan Stefano Lilipaly sehingga mampu menaklukkan tuan rumah PSM Makassardengan skor 1-0.
Gol Lilipaly pada menit 90 ini membuat suporter PSM Makassar kesal karena memupuskan harapan Juku Eja dalam perburuan gelar Juara Liga 1.
Peristiwa ini jadi momen yang paling diingat oleh gelandang Bali United asal Argentina, Marcos Flores.
Dilansir BolaSport.com dari Bali UnitedTV, Marcos mengatakan pertandingan tersebut adalah laga yang luar biasa.
"Lawan PSM Makassar itu sangat luar biasa meskipun saya tidak main," kata Marcos.
Menurutnya, situasi yang kacau setelah pertandingan membuat beberapa orang ketakutan.
Dirinya juga mengaku dilempari dengan berbagai botol hingga kursi.
"Para penonton melempari kami bahkan dengan kursi," ujar Marcos.
Marcos juga ingat saat menolong dokter Luh Virsa Paradissa, dokter Bali Unitedyang terjatuh saat dievakuasi.
Saat itu, skuat Bali United dilindungi pihak kepolisian memasuki ruang ganti.
Namun dokter tersebut terjatuh ditengah jalan menuju ruang ganti, melihat hal tersebut Marcos langsung kembali lagi menolong dokter tersebut.
"Saya lihat dia jatuh, dan saya pikir saya harus menolongnya walaupun banyak orang yang melempari kami," jelas Marcos.
Gambar terkait
Menurutnya, dokter Luh Virsa Paradissa adalah sosok wanita yang luar biasa.
"Dia wanita yang luar biasa, syukurlah kami tidak terluka dalam kericuhan tersebut," tegas Marcos.

Diminati Bali United Ini Kata Kiper Borneo Fc


Hasil gambar untuk m.ridho
RadarBali.com - Isu ketertarikan Bali United terhadap penjaga gawang Borneo FC Muhammad Ridho Jazulie tampaknya bukan isapan jempol belaka.
M. Ridho yang dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, Sabtu malam kemarin (17/11) membenarkan ketertarikan Bali United.
“Jujur, ada dari Bali United yang menghubungi saya dan tanya tentang kabar saya. Terus dia tanya kontrak saya masih berapa musim di Borneo,” ujarnya.
Dia mengakui bahwa kontraknya di tim berjuluk Pesut Etam tersebut masih dua musim lagi. Tetapi itu tidak menutup kemungkinan Bali United membajak penjaga gawang berusia 26 tahun itu.
Diduga, yang menghubungi Ridho adalah sang Pelatih Kiper Bali United, Arjuna Rinaldi. Apalagi Arjuna sempat menjadi pelatihnya semasa di Borneo FC dulu.

Hasil gambar untuk serdadu tridatu
Dia pun tidak menutup kemungkinan hijrah ke skuad Serdadu Tridatu musim depan. Apalagi terdengar kabar kalau dia ingin merasakan atmosfer dan bermain di kompetisi antarklub Asia.
Meski begitu, M.Ridho mengaku harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan sang Manajer Borneo FC dan sang Ibunda.
Terlebih Manajer Borneo FC Farid Abubakar yang memboyongnya saat ISC A 2016 lalu. “Manajer Borneo yang bawa saya waktu putaran kedua ISC,” ungkap mantan penjaga gawang Persip Pekalongan itu.

Fakta Spasojevic: Tiga Tahun Tiga Gelar Juara

Ilija Spasojevic sukses mengantarkan Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 2017. Ini menjadi gelar juara ketiganya secara beruntun.
Hasil gambar untuk Spaso

Spaso bergabung dengan Bhayangkara FC di paruh kedua Liga 1. Penyerang 30 tahun tak butuh waktu lama beradaptasi dengan skuad asuhan Simon McMenemy. Dia menjadi mesin gol tim berjuluk The Guardians dengan 12 gol dan dua assists dari 16 penampilan.
Spaso menjadi penentu gelar juara BFC di pekan ke-33. Dia mencetak hatrik saat mengalahkan Madura United 3-1.
Meraih gelar juara Liga 1 bersama BFC menjadi titel ketiganya dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2016, Spaso yang bermain di Liga Premier Malaysia mampu mengantarkan Melaka United jadi kampiun. Dari 20 penampilan, pemain kelahiran Montenegro bisa mencetak 24 gol serta melepaskan tiga assist yang menjadikannya topskorer.
Mundur ke tahun 2015, kala itu Spaso masih berseragam Persib Bandung. Tampil enam kali di Piala Presiden 2015, dia mampu mencetak empat gol dan membuat satu assist untuk membantu Maung Bandung jadi kampiun.


Penampilan impresif Spaso yang resmi mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI) awal November ini membuat Luis Milla memanggilnya ke timnas.
Nama Spaso masuk dalam 33 pemain yang disiapkan Milla menghadapi laga ujicoba menghadapi Suriah dan Guyana. Menarik disaksikan apakah Spaso langsung jadi starter di laga debut-nya.

KLUB INI BISA TIKUNG USAHA BALI UTD DAPATKAN ANDIK VERMANSYAH


Sepakbola.com
Andik Vermansah sedang diperebutkan sama banyak klub setelah menggulung kiprahnya bersama Selangor FA. Salah klub yang disebut-sebut terpikat dengan winger Timnas Indonesia itu adalah Johor Darul Ta’zim FC (JDT), klub superior di Malaysia yang juga juara AFC Cup 2015. Dan disebut-sebut sebagai klub terbaik di Asia Tenggara.

Hasil gambar
Apakah Andik Vermansyah akan bermain untuk JDT musim depan?
Pemilik JDT sekaligus putra kekuasaan Johor, Tuanku Ismail bin Sultan Ibrahim, mengakui bahwa Andik Vermansah memang mempesona. Selain karena skillnya yang mumpuni, kehadiran pemain tersebut juga diyakini mampu memikat minat suporter seperti yang telah terjadi di Selangor FA, terutama para tenaga kerja Indonesia yang berlaku di Malaysia.
Andik Vermansah sendiri masih bungkam terkait klub mana yang bakal diperkuatnya untuk musim depan. Selain dari Malaysia, tawaran datang pula dari klub-klub Thailand, juga dari klub dalam negeri, termasuk Madura United yang siap menggelontorkan kapital besar untuk membawa balik pemain asal Jember, Jawa Timur itu.
Sebelumnya seperti yang dilansir oleh sidomi.com (20/11/17), Andik Vermansah juga sempat menyiarkan bahwa ia tertarik permainan di Bali United. Sisi manajemen klub yang kompeten, ditambah keberadaan sahabatnya, M. Taufik, barangkali yang menghasilkan mantan pemain Persebaya Surabaya ini tergiur memperkuat Pasukan Tridadu.
Tapi yang jelas status Andik saat ini masih dalam status free transfer setelah kontraknya dipastikan tidak diperpanjang oleh Selangor FA karena harga Andik Vermansyah sangat melambung tinggi.

Cerita Buruk DiSepanjang Liga 1 2017

Gambar terkait
Kericuhan di Liga 1/ANTARASEJUMLAH pemain Bali United dievakuasi saat terjadi kericuhan pada laga lanjutan Liga I di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, Makassar, Su­lawesi Selatan, Senin 6 November 2017 malam. Pada laga tersebut, Bali United meraih 3 poin a­tas tuan rumah PSM Makassar berkat gol tunggal.*

IDEALISME tinggi menjadi titik tolak penyelenggaraan Liga 1. Sebuah kompetisi sepak bola profesional kasta tertinggi pertama yang lahir setelah pencabutan sanksi pembekuan PSSI.
Akan tetapi, di ujung, liga yang dicita-citakan menjadi spirit baru kemajuan sepak bola Indonesia itu justru menyisakan banyak cerita buruk. Kontroversi terjadi bertubi-tubi, dari permulaan hingga pengujung kejuaraan.
Prolog Liga 1 di bawah operator PT Liga Indonesia Baru begitu gebyar dengan kehadiran deretan pemain asing yang sempat sangat tenar di kancah sepa bola internasional.
Pemberla­kukan aturan perekrutan marquee player untuk menambah ku­ota pemain asing menjadi empat orang, dimanfaatkan oleh sejumlah klub.
Merogoh uang banyak, mereka mendatangkan sejumlah mantan pesepak bola tenar. Para pemain ini sebenarnya sudah tidak pada usia emas, punya riwayat cedera parah, grafik performa menurun, bahkan boleh dibilang tak lagi kompetitif untuk menjalani kompetisi penuh. Namun, nama besar pemain-pemain ini masih menjadi daya pikat dan tentu saja bernilai jual.
Maka, hebohlah kompetisi Indonesia dengan kedatangan Michael Essien (eks bintang Chelsea dan Tim Nasional Ghana), Carlton Cole (eks Chelsea/Inggris), Mohammed Sissoko (eks Liverpool/Mali), Peter Odemwingie (eks Stoke City/Nigeria), dan lainnya.

Pemain U-23

Tak kalah gaduhnya adalah penerapan regulasi yang mewajibkan setiap tim memainkan tiga pemain U-23 selama 45 menit pertama dan pembatasan pemain senior berusia di atas 35 tahun (hanya dua orang per klub).
Regulasi ini ditetapkan ujug-ujug pada awal liga, sedangkan banyak klub sudah membangun fondasi timnya dengan para pemain senior jauh-jauh hari sebelum liga dimulai.



Maka, tidak sedikit pelatih maupun pengurus klub yang ber­sungut-sungut tak bisa tampil dengan kekuatan terbaiknya lantaran regulasi ini. Para pemain senior yang merasa tempatnya direbut paksa oleh pemain muda pun mengeluh lantaran menit bermain ditentukan oleh aturan, bukan kualitas.
Anehnya, regulasi ini cuma bertahan 11 pekan. Penyakit inkonsistensi dalam penerapan aturan kembali dipertontonkan oleh operator liga. Ketika beberapa klub sudah beradaptasi dan menemukan formasi terbaik dengan deretan pemain muda potensial, regulasi pemain muda ini dicabut.
Seperti halnya saat atur­an ini diterapkan, pencabutan regulasi ini pun mengabaikan protes sejumlah klub yang merasa dirugikan dan menuding per­ubahan ini hanya siasat operator untuk "menolong" klub-klub yang performanya sempoyongan karena tak punya pemain muda mumpuni dengan jumlah memadai.

Masalah lainnya

Dalam perjalanannya, Liga 1 juga masih diwarnai peristiwa kon­troversial. Selain perubahan jadwal semena-mena oleh ope­rator dan ketidaksanggupan atau keterlambatan pembayaran gaji pemain oleh klub peserta, ulah kepemimpinan wasit hingga perilaku suporter yang menyulut huru-hara juga kembali menjadi noda.
Ketidakpuasan atas kualitas wasit lokal membuat operator mem­buka keran penggunaan wasit asing. Sialnya, kebijakan ini juga tak banyak membantu.
Wasit-wasit asing yang digunakan juga nyatanya tidak luput dari kesalahan-kesalahan vital yang memicu kontroversi, salah satu contohnya adalah gol yang tidak disahkan pada laga panas antara Persija Jakarta versus Persib Bandung di Solo.
Sementara itu, tampaknya belum ada formula mujarab ­untuk meredam perilaku agresif dan anarkistis suporter.
Kendati dila­rang, nyala flare masih selalu terulang. Suporter menerobos memasuki area lapangan bukan pemandangan aneh. Bahkan, perkelahian antarsuporter atau bentrokan dengan petugas keamanan juga masih terus terjadi.

Kabar duka

Seorang suporter menjadi kor­ban jiwa. Ricko Andrian (22) meninggal dunia setelah dikeroyok oknum bobotoh saat laga Persib dengan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Kabar duka berlanjut dengan meninggalnya kiper sekaligus kap­ten tim Persela Lamongan Choirul Huda. Yang menjadi so­rotan adalah penanganan pertama kepada Choirul Huda ­setelah mengalami benturan dalam pertandingan. Operator dinilai ­p­unya pekerjaan rumah besar untuk pengawasan penyediaan fasilitas medis dan tim medis.

Berakhir senyap

Berbeda dengan awalnya yang begitu gempita, Liga 1 berakhir dengan senyap. Bhayangkara FC dinobatkan sebagai juara ­dengan akhir yang miris. Seremoni pemberian gelar juara dilakukan setelah mereka kalah 1-2 dari Persija Jakarta.
Bukan itu saja, li­ga berakhir antiklimaks karena memang gelar juara lebih ditentukan oleh keputusan sanksi dari Komisi Disiplin PSSI.



Sesuai Surat Komdis PSSI Nomor 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 awal November lalu, Mitra Kukar dinyatakan kalah 0-3 dan diwajibkan membayar denda karena dinyatakan memainkan pemain tidak sah, yakni Mohamed Sissoko, saat menjamu Bhayangkara FC di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Jumat 3 November 2017.
Dampak sanksi tersebut, Bhayangkara FC mendapat 3 poin da­ri sebelumnya hanya 1 poin (laga Mitra Kukar vs Bhayangkara FC berakhir dengan skor 1-1). Seperti mendapatkan durian runtuh, posisi Bhayangkara otomatis ke puncak klasemen menggeser Bali United, tanpa harus susah payah.
Aksi heroik Bali United yang menaklukkan PSM Makassar dalam duel sengit berujung kericuhan suporter di Stadion Mattoaingin pun menjadi sia-sia.
Mitra Kukar sebenarnya merasa keberatan dengan ­keputusan ini. Mereka mengaku kesalahan ada pada PT Liga Indonesia Baru sebagai operator yang terlambat memberitahukan status hukuman Sissoko.
Jelang pertandingan melawan Bhayangkara FC, mereka hanya mendapat pemberitahuan hanya satu pemainnya yakni Herwin Syahputra yang tak bisa bermain, bukan Mohamed Sissoko. Namun, entah kenapa Mitra Kukar tidak me­nyatakan banding secara resmi sehingga sanksi tetap berlaku.
Bhayangkara pun menjadi juara dengan punya poin akhir 68, sama dengan Bali United. Namun, tanpa sanksi "hadiah" poin dari laga Mita Kukar, perolehan poin klub yang identik dengan kepolisian itu akan defisit dua poin dari Bali United.
Kontroversi ini memicu komentar sinis dari sejumlah ­pesepak bola tanah air tentang betapa anehnya penentuan juara dalam kompetisi Indonesia. Wajar pula jika tak terasa euforia juara, seo­lah Bhayangkara hanya juara untuk kalangan klub sendiri de­ngan respek alakadarnya, bahkan sekadar formalitas, dari kontestan lain.
Sementara itu, respek besar layak diberikan pada Bali ­United. Selama 34 pekan kompetisi digelar, Serdadu Tridatu adalah tim dengan permainan paling agresif sehingga mencetak gol paling banyak, yakni 76 gol, jauh lebih banyak ketimbang Bhayangkara yang hanya bikin 61 gol. Jumlah kekalahan Bali United juga lebih sedikit (8) ketimbang Bhayangkara (10).
Bali United juga merobohkan rekor yang berusia lebih dari 20 tahun setelah penyerangnya, Sylvano Comvalius mampu mencetak 37 gol, melampaui rekor Peri Sandria (34 gol musim 1994-1995).
Jika menilik jumlah kemenangan di atas lapangan (tanpa sanksi hadiah kemenangan dalam laga Mitra Kukar ­untuk Bhayangkara), kedua tim itu sama-sama mengumpulkan 21 kemenangan.
Maka, tak heran jika Bali United tetap menggelar pesta satire ber­tema ”The Real Champions” pada laga terakhirnya.
Tanpa me­ngurangi rasa hormat untuk Bhayangkara FC, tim asal ­Pulau Dewata itu memang layak memproklamasikan diri sebagai juara sesungguhnya dari kompetisi Liga 1 yang bertabur kontroversi ini.

Kamis, 16 November 2017

4 CERITA BAIK BALI UNITED DI LIGA 1



Skuat Bali United saat perayaan laga terakhir Bali United di Liga 1 lawan Persegres Gresik United , Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu (12/11/2017)
  Bali United mengakhiri kompetisi Liga 1 musim 2017 pada posisi kedua.
Namun, pencapaian tim dengan julukan Serdadu Tridatu ini cukup mengejutkan, karena mereka tim yang tergolong baru di kancah sepak bola Indonesia.
Meskipun gagal menjuarai kompetisi musim ini, perjuangan Bali United mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
Apabila menilik perjuangan Bali United sejak awal kompetisi musim 2017, terdapat beberapa fakta menarik.
Dilansir BolaSport.com dari baliutd.com, berikut empat fakta menarik Bali United pada Liga 1 musim 2017:
1. Bali United Melakukan Pergantian Pelatih



Pelatih Bali United, Widodo C. Putro.

Bali United gagal di Piala Presiden 2017 dan mendapatkan kekalahan secara beruntun pada awal musim, mereka menuai banyak kritik.
Hal itu membuat Bali United mengambil langkah cepat untuk mengganti Hans-Peter Schaller dari posisi pelatih kepala.
Sempat diambil alih Eko Purdjianto pada tiga laga, akhirnya Bali United mendatangkan Widodo Cahyono Putro.
2. Anak Muda Bernama Andhika Wijaya
Hasil gambar
Bali United memberlakukan sistem promosi dari skuat U-21 ke tim senior.
Walau awalnya tidak ada yang mengenal I Made Adhika Pradana Wijaya, namun seiring berjalannya waktu pemain ini mampu menarik perhatian dengan kemampuannya.
3. Kedatangan Stefano Lilipaly yang Mengejutkan Indonesia



Stefano Lilipaly

Bali United mengejutkan pecinta sepak bola Indonesia dengan mendatangkan pemain keturunan Belanda, Stefano Lilipaly.
Kedatangan Stefano Lilipaly bahkan sempat menjadi trending topic di media sosial.
4. Sang Raja Gol Sylvano Comvalius



Majalah Voetbal International di Belanda yang memuat tagline Super Sylvano yang dibikin Hari Pagi Tribun Bali. Dokumentasi majalah di kirim Sylvano Dominique Comvalius striker asal Belanda milik Bali United.

Kiprah Bali United tentu tidak lepas dari sosok Sylvano Comvalius.
Penyerang asal Belanda ini sukses menjadi pencetak gol terbanyak dengan 37 gol.
Sylvano Comvalius bahkan memutuskan rekor Peri Sandria yang bertahan 22 tahun.
Peri Sandria sukses menjadi pencetak gol terbanyak dengan koleksi 34 gol pada Liga Indonesia edisi pertama musim 1994/1995.

Senin, 13 November 2017

Ini Skuat Timnas All Star Untuk Laga Penghormatan Bagi Choirul Huda

 




Pertandingan bertabur bintang bakal tersaji pada laga yang digelar khusus untuk mengenang kiper Persela Lamongan almarhum Choirul Huda. Laga yang akan digelar di Stadion Surajaya, Lamongan, Rabu (15/11) malam, itu bakal mempertemukan timnas All Star melawan Persela.
Skuat timnas All Star bakal dilatih pelatih Barito Putera Jacksen Ferreira Tiago. Sementara Persela tetap dilatih Aji Santoso.
Dipilihnya Jacksen sebagai pelatih, tak lepas dari peran juru taktik asal Brasil itu yang memberikan kesempatan kepada Huda untuk mendapatkan pengalaman di timnas Indonesia.
"Manajemen Barito Putera megizinkan saya menjadi bagian dari laga penghormatan untuk Choirul Huda. Bagi saya sebuah penghormatan yang sangat luar biasa. Saya disebut oleh manajemen Persela sebagai pelatih timnas Indonesia yang memilih dia (Choirul Huda, red) untuk pertama kalinya dia membela timnas," kata Jacksen, seperti dikutip laman resmi Persela. 
Sementara itu, nama-nama beken bakal memperkuat skuat timnas All Star seperti Andik Vermansah, Andritany Ardhiyasa, Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim, serta I Gede Sukadana, Widodo Cahyono Putro, hingga Kurniawan Dwi Yulianto.
Sedangkan di kubu Persela, juga akan diperkuat deretan pemain asing yang pernah memperkuat tim Laskar Joko Tingkir. Sebut saja Fabiano Beltrame, Srdan Lopicic, serta Addison Alves.

"Ini sebagai bentuk kepedulian kita. PSSI tidak hanya mendukung, tetapi terselenggaranya event ini sebagai salah satu agenda PSSI juga," ucap Ratu Tisha Destria, sekretaris jenderal PSSI.

Berikut skuat timnas All-Star: 
Penjaga Gawang: Andritany Ardhiyasa, Dian Agus Prasetyo
Belakang: Ricardo Salampessy, Beny Wahyudi, Ruben Sanadi
Tengah: Ahmad Bustomi, I Gede Sukadana, Stefano Lilipaly, Ponaryo Astaman, Rizky Pora, Ramdani Lestaluhu, Andik Vermansah
Depan: Kurniawan Dwi Yulianto, Irfan Bachdim, Boaz Solossa
Pelatih: Jacksen F. Tiago

6 Pemain Yang Jadi Raja Di Liga 1 Musim Ini

Hasil gambar untuk liga 1


Sepakbola.com, Jakarta – Total 305 pertandingan akhirnya sudah resmi dimainkan oleh 18 klub Liga musim ini. Dan Liga 1 musim ini sudah dipastikan berakhir.

Bhayangkara FC sukses keluar jadi kampiun musim ini dengan menjadi pemuncak klasemen usai memperoleh poin 68. Poin mereka memang setara dengan Bali United yang nangkring di posisi kedua namun karena unggul head to head, pasukan The Guardian yang menjadi juara.
Beberapa pemain bisa dibilang tampil impresif selama putaran Liga 1 berlangsung. Bahkan di antara mereka berhasil mencuri perhatian pecinta sepakbola Indonesia dengan menjadi raja-raja di masing-masing sektor. Siapa saja raja-raja yang dimaksud ini, berikut enam pemain yang menjadi raja di Liga 1 musim ini.

1. Sylviano Comvalius, Raja Pencetak Gol

Hasil gambar untuk raja raja di liga 1 sylvano
Kedigdayaan Bali United menjadi tim tertajam musim ini tak lepas dari kegemilangan striker Sylviano Comvalius. Striker asal Belanda ini berhasil menempatkan diri sebagai pemain paling mematikan lewat 37 gol dalam semusim.
Sebelumnya Comvalius sukses menumbangkan rekor gol di Liga Indonesia milik Peri Sandria yakni 34 gol dalam satu musim. Rekor Peri telah bertahan selama 22 tahun. Bila dilihat dari jumlah gol Comvalius, setengah gol Bali United berasal dari dirinya. Tim asuhan Widodo Cahyono Putro berhasil mencetak sebanyak 76 gol dari 34 pertandingan sepanjang musim 2017. Ia juga menjadi raja shoot dengan rekor 64 Shoot on goal (54%)

2. Boaz Salossa, Raja Assist

Hasil gambar untuk raja raja di liga 1
Peran berbeda ditunjukkan Boaz Salossa musim ini. Tahun sebelum-sebelumnya legenda hidup Persipura ini meramaikan daftar top skorer di Liga Indonesia. Namun kini peran sedikit berubah, ia sukses jadi pelayan rekan-rekannya untuk mencetak gol.
Kaka Bochi, sapaan akrabnyaukses menjadi pemain dengan penghasil assist terbanyak di Liga 1 tahun 2017. Sebanyak 14 operan berbuah gol dihasilkan oleh Bochi.

3. Andritany Ardhiyaksa, Raja Cleansheet

Hasil gambar untuk raja raja di liga 1 andritany
Kiper Persija Jakarta Andritany Ardhiyasa kembali mencatat clean-sheet terbanyak di Liga 1 Indonesia. Andritany mencatat 14 clean sheet dan unggul dari Muhammad Ridho Djazulie, penjaga gawang Borneo FC.
Berkat kegemilangan Andritany, Tim berjuluk Macan Kemayoran ini mampu finis di 4 besar klasemen akhir Liga 1 dengan catatan 17 kali menang, 8 kali imbang, dan 7 kali kalah. Andritany Ardhiyasa dkk hanya terpaut 7 poin dari sang juara, Bhayangkara FC.

4. Muhammad Ridho, Raja Save

Hasil gambar untuk raja raja di liga 1 andritany dan ridho
Rekor pribadi ditorehkan penjaga gawang Borneo FC, Muhammad Ridho di Liga 1 musim ini. Sebab, kini dirinya sudah mengungguli kiper Persija Jakarta, Andritany dalam hal penyelamatan di muka gawang.
Menukil dari statistik di website resmi Liga 1, kini pria asal Pekalongan, Jawa Tengah itu telah mencatat 104 kali save, jauh melampaui rekor Andritany musim ini yang hanya mencatatkan angkan 92 kali saves.

5. Mathias Cordoba, Raja Umpan

Hasil gambar untuk matias cordoba
Nama pemain Barito Putera, Matias Cordoba keluar sebagai pemain yang sering melakukan operan di Liga 1 musim ini. Bahkan ia melewati raja operan pada ISC musim lalu, Fadhil Sausu.
Berdasarkan data statistik Liga 1, pemain asing asal Argentina ini sukses mencatatkan 1604 operan. Unggul jauh dari Fadil Sausu dengan 1415 operan.

6. Muhammad Taufiq, Raja Tekel

Hasil gambar untuk Taufiq Bali united
Dua pemain Bali United menjadi dua pemain yang paling banyak sukses saat melakukan tekel pada lawan. Tapi Muhammad Taufiq kali ini mengungguli rekannya Made Andhika Wijaya. Taufiq sukses melakukan tackle bersih sebanyak 97 kali sedang Andhika dengan 92 takle.