Selasa, 28 Agustus 2018

Ranking Terbaru Fifa, Perancis Berjaya Indonesia Tertahan Jerman Merana

Induk asosiasi sepak bola dunia (FIFA) mengumumkan peringkat terbaru tim nasional seluruh dunia pada 16 agustus 2018.

Hasil gambar untuk timnas perancis

Tim nasional Perancis berhasil menempati urutan pertama usai menjuarai Piala Dunia 2018 di Rusia.
kejutan terjadi saat Jerman sang juara Piala Dunia 2014 yang sebelumnya  berada di peringkat pertama harus terjun bebas ke peringkat 15 satu strip diatas meksiko dan satu strip dibawah kolombia. ini adalah posisi  terburuk jerman dalam satu dekade terakhir.
sementara diperingkat kedua ada timnas Belgia yang menempati urutan ke 3 pada Piala Dunia tahun ini. Belgia berhasil menggeser Brazil yang sebelumnya menempati peringkat kedua dibawah Jerman
disusul dengan Kroasia diperingkat 4, Uruguay diperingkat 5 , England 6, Portugal 7, Swiss 8 serta Denmark Dan Spanyol yang berada diperingkat 9 dan 10 tetapi mempunyai point yang sama yaitu 1580.

Sementara itu timnas Indonesia masih tertahan diperingkat 164 dengan 992 point.
berada dibawah Belize dan satu strip diatas Fiji dengan 985 point. serta menguntit dibawah Indonesia dan Fiji yaitu Timnas Kamboja dan Papua Nugini yang memiliki point sama yaitu 984.
dan masih ada 4 negara asean yang berada dibawah Indonesia yaitu Singapura 169 , Malaysia 171, Timor Leste 190 dan Brunei Darussalam diperingkat 195.


Minggu, 26 Agustus 2018

Miftahul Hamdi resmi angkat kaki dari Bali United.

Hasil gambar untuk miftahul hamdi
Penyerang Bali United ini pamit kembali ke Aceh meneruskan usaha keluarganya.

Hal itu dibenarkan asisten pelatih Eko Purdjianto saat dikonfirmasi Tribun Bali, Minggu (26/8/2018) sore.
Hamdi pamit kembali keAceh sebelum liburan 10 hari jelang Asian Games 2018. Saat kembali latihan, Hamdi sudah tidak terlihat lagi.

“Hamdi izin pulang ke Aceh untuk mengurus atau meneruskan usaha ayahnya di Aceh. Untuk detailnya ke Coach Widodo,” kata Eko Purdjianto kemarin.

Pelatih asal Semarang yang pernah tangani Hamdi di Timnas Indonesia U-19 tahun 2013, mengaku terkejut.

“Agak terkejut. Tetapi memang sudah pilihan hidupnya. Saya hanya bisa menghargai dan mendukung keinginannya,” kata Eko Purdjianto.


Kapten Bali United Fadil Sausu mengatakan yang diketahui, Hamdi pamit mau membantu atau meneruskan usaha ayahnya.

“Pasti merasakan kehilangan tapi inilah sepak bola ada pertemuan, kebersamaan, pasti ada perpisahan. Kita saling mendoakan saja yang terbaik,” kata Fadil Sausu.

Hamdi merupakan sosok pemain muda yang dibawa pelatih Indra Sjafri tahun 2015.

Hamdi sempat mencicipi Timnas Indonesia U 22 dan TC U 23, ketika tampil baik bersama Bali United.


Gambar terkait

Alasan kepergian Hamdi benar-benar tak terduga.

Miftahul Hamdi yang pernah mencetak empat gol ke gawang PS TNI (PS Tira) musim 2016, sempat terlihat meredup di musim 2018.

Hamdi tergeser dari timnas Indonesia U-23, dan jarang mendapat menit bermain bersama Bali United.

Meski demikian, Hamdi menyatakan tidak masalah.

Ia tidak ada kendala, kecuali izin melangsungkan pernikahan kemarin.

"Kondisi saya sangat bagus. Pokoknya selalu siap kalau dibutuhkan tim pelatih," tegas Miftahul Hamdi ketika itu kepada Tribun Bali, Jumat (10/8/2018).

Pemain asal Aceh ini mengatakan, tetap bersaing secara sehat.

Dia selalu kerja keras untuk mendapat kesempatan bermain.

"Yang perlu saya tambah, yakni bertahan dan harus lebih ngotot. Semoga kesempatan akan datang," katanya.

Hamdi mengakui jarang mendapat kesempatan karena akhir-akhir ini banyak izin latihan.

Hamdi mengaku belum ada godaan tim lain. Karena kontrak dirinya di Bali United masih tersisa hingga 2010.

"Ya Itu tetap seperti biasa, tetap bersaing secara sehat karna saya selalu siap untuk bantu tim. Kalau belum diberi kesempatan, ya tetap berlatih rutin, " katanya. 

Niat Ajak Istri ke Aceh

Beberapa waktu lalu, Miftahul Hamdi mengisi liburan dengan berkumpul bersama keluarga di Aceh.

Setelah berhasil membawa pulang poin dari kandang tim Perseru Serui hari Jumat (10/8/2018) lalu, para pemain akan menikmati libur panjang selama 2 pekan.

Libur panjang itu didapat karena Federasi Sepakbola Indonesia PSSI dan operator Liga I Indonesia, meliburkan kompetisi Liga I Indonesia 2018 hingga awal September karena menghormati perhelatan Asian Games 2018.

“Kalau mengenai libur pastinya saya senang, apalagi dengan kompetisi yang sangat padat jadi bisa menikmati libur ini sambil istirahat juga. Mengenai itu, mungkin lebih ke kampus dulu untuk selesain kuliah di Jogja, selebihnya mungkin bantu-bantu ayah kerja di Aceh,” ucapnya pada Tribun Bali saat dihubungi, Jumat (10/8/2018).

Ia menambahkan, akan lebih lama menikmati liburan di Aceh daripada Jogja karena ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarganya.

Selama liburan pun ia akan tetap menggelar latihan untuk menjaga kondisi fisiknya.

"Tapi pasti tetap profesional harus ditambah latihan biar kondisi gak menurun jauh," ucapnya.

Selain berkumpul dengan keluarganya di Aceh, suami dari Anastasia Malisa ini akan mengisi liburannya dengan bulan madu.

Ia berencana mengajak sang istri ke Sabang, Aceh.

“Mau bulan madu di Aceh saja, paling ke Sabang nanti pulau paling bagus dekat Banda Aceh,” tuturnya.

Ia pun belum memikirkan kejutan yang ingin ia berikan untuk istrinya nanti saat bulan madu.

“Gak ada sih kalau kejutan, sesuai dengan keadaan saja nanti kalau bisa ya dikasih kejutan,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai rencananya ingin memiliki berapa anak nanti, Hamdi berkata belum memikirkannya namun hal itu ia serahkan pada Allah.

“Belum, tapi bagaimana baiknya saja dan seberapa dikasih sama Allah, kan anak itu anugerah,” katanya.

Sabtu, 25 Agustus 2018

Serumpun Senasib, Malaysia Juga Kalah Karena Penalty dan Dirugikan Wasit

Hasil gambar untuk timnas malaysia vs jepang


Indonesia tersingkir dari perhelatan sepakbola Asian Games 2018. Dilansir dari twitter.com/TabloidBOLA (24/8/2018), Indonesia kalah 3-4 (2-2) dari Uni Emirat Arab melalui drama adu penalty di Stadion Wibawa Mukti Cikarang Kabupaten Bekasi, Jumat sore, 24/8/2018.

Dengan hasil ini Indonesia gagal ke babak 8 besar apalagi ke babak 4 besar seperti ditargetkan PSSI. Dan pelatih Luis Milla terancam diberhentikan dari kursi pelatih karena gagal meraih target. Luis Milla pun pulang ke Spanyol, dengan kesal karena ulah wasit Shaun Evans yang banyak merugikan tuan rumah Indonesia.

Bagaimana tidak Shaun Evans banyak memberikan hukuman pelanggaran pada Indonesia padahal banyak yang tak pantas sebagai pelanggaran. Puncaknya ketika di babak kedua wasit asal Australia itu menghadiahi UEA penalty kedua padahal tak ada kontak fisik berarti pada pemain UEA di kotak penalty. Indonesia pun bobol 2 kali kena hukuman penalty. Sedangkan 2 gol Indonesia melalui Beto dan Lilipaly murni dari kerja keras dan kerja sama Hansamu dkk. Tampil dominan, tim Garuda benar-benar senasib Persib Bandung yang di Liga 1 musim 207 dirugikan wasit FIFA itu dengan tak mengakui gol Ezechiel dan mengkartu kuningkan Vlado.

Lalu apakah hanya Indonesia negara Asean yang kalah dramatis di babak 16 besar?

Ternyata Timnas U-23 Malaysia pun bernasib sama. Sempat mengejutkan di babak penyisihan grup dengan mengalahkan juara bertahan Korea Selatan yang diperkuat pemain Piala Dunia Rusia, 2-1, Harimau Malaya juga secara tragis dikalahkan Jepang di babak 16 besar juga melalui penalty. Setelah bermain bagus menahan negara unggulan, Malaysia dihukum penalty di menit akhir yakni 90 dan pemain Jepang Ueda Ayase membobol gawang Muhamad Haziq. Skor tak berubah hingga injury time berakhir dan Malaysia tersingkir.

Publik bola Malaysia menilai hadiah penalty tak pantas diberikan wasit Heidari Bijan asal Iran untuk Jepang. Wasit telah berbuat tidak adil pada anak-anak asuhan Ong Kim Swee dan kalah memilukan padahal mereka sudah bermain luar biasa sepanjang laga seperti halnya para pemain Indonesia yang tampil dominan atas UEA.


sumber twitter.com/kaylaandini_
"Indon nampak bersungguh dalam 90 menit. Player kita macam itu, hinggalah kita hadiahkan penalti," ujar warganet Malaysia melalui twitter.com/ABperdana pilu.

Akun sepakbola Malaysia twitter.com/harimaumalaya7 (24/8/2018) juga menulis, "Malaysia dan Indonesia sama-sama kalah melalui penalti. Betul la tu serumpun."

"Kita satu rumpun salam damai. Wasitnya gila semua," ujar akun suporter Indonesia @riky_bachdim.

Hal Hal Yang Membuat Pendukung Indonesia Jengkel, Saat Timnas Menjamu UEA


Hasil gambar untuk timnas u 23

Timnas sepakbola UEA atau Uni Emirate Arab berhasil membuat kejutan dengan berhasil lolos ke babak 8 besar, catatan ini juga membuat posisi Pelatih Indonesia yaitu Luis Milla terancam sebab sesuai janji PSSI apabila Luis Milla gagal mencapai babak semi final di ajang Asian Games tahun ini dia bakal di depak dari kursi kepala pelatih timnas indonesia.

Dan sepertinya nasib itu akan ditentukan dalam beberapa hari kedepan, sebab sejauh ini juga Ketua Umum PSSI sudah mempersiapkan bakal calon pengganti yang tepat bagi Luis Milla dan kabarnya akan datang dari kompetisi Liga 1.

Namun, kegagalan Timnas Indonesia U-23 dalam pertandingan kali ini tidak semata-mata murni akibat buruknya permainan kita, kita berhasil menguasai laga selama lebih dari 90 menit dan extra time 2x15 menit. sepanjang laga timnas u23 menguasai 61 persen  penguasaan bola berbanding dengan UEA yang hanya 39 persen. Bukan hanya dari segi penguasaan bola, Hansamu Yama dan kolega juga unggul dalam jumlah peluang. Sepanjang laga, Indonesia sukses melepaskan 18 tendangan dimana tujuh di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan kubu UEA, Zayed Alameri dan kolega melepasnya 11 tendangan dan hanya empat yang tepat sasaran. Sebagai catatan, dua gol UEA ke gawang Andritany Ardhiyasa dicetak lewat eksekusi penalti. Untuk melihat dominannya Indonesia pada laga melawan UEA, simak statistik Labbola berikut ini:


 

Timnas UEA dapat memenangkan pertandingan ini dikarenakan trik trik yang dilakukan oleh para pemainnya serta peran peran wasit yang dinilai buruk dalam pertandingan kali ini. dan hal tersebut yang membuat seluruh penggemar timnas Indonesia merasa jengkel.

Adapun beberapa Hal dari para pemain UEA yang membuat jengkel supporter timnas INDONESIA  adalah:

1. Teknik Provokasi gaya sepak bola keras

Mereka memainkan seni provokasi dalam pertandingan ini, dan berhasil menyulut reaksi berlebih dari seorang Hansamu Yama yang harus menerima kartu kuning. Aksi tersebut dilancarkan saat mereka melanggar keras Stefano Lilipaly dan tidak digubris wasit.

Memang sepanjang laga para pemain UEA lebih cenderung bermain keras dan kotor.

2. Mengulur-ulur waktu

Teknik semacam ini paling populer di Piala Dunia lalu, hal ini terlihat ketika sosok Neymar selalu memainkan peran tersebut.

Seperti dikutip dari Bola (24/8/2018) seperti saat sang kiper mengulur-ulur waktu setelah berusaha menepis tendangan keras dari Febri Hariyadi ada juga aksi Zayed Al Ameri, jatuh setelah berduel dengan pemain Indonesia dan banyak lagi.

Serta satu hal yang tak luput dari perbincangan adalah peran wasit asal Australia Shaun Robert Evans yang dinilai banyak merugikan pihak tuan rumah Indonesia.

Sabtu, 30 Juni 2018

Sardar Azmoun Pensiun Dini Dari Sepak Bola Dengan Alasan Menyedihkan

Namanya Sardar Azmoun. Di usianya yang menginjak 23 tahun, ia memutuskan untuk pensiun sebagai pesepak bola .







Sepak bola Iran adalah sepak bola yang ganas. Ceritanya berjauh-jauhan dengan hal-hal manis yang kerap muncul di lapangan bola negeri lain. Tengoklah kembali kisah kiper Timnas mereka, Alireza Beiranvand, yang harus bertahan dalam kehidupan nomad untuk menggapai hasratnya sebagai pesepak bola profesional.
Atau cerita tentang perempuan-perempuan Iran yang bertahun-tahun diharamkan untuk menyaksikan pertandingan di stadion. Perjuangan mereka bermacam-macam. Mulai dari melanggar aturan, memanfaatkan media untuk menyerukan suara mereka, hingga menyamar sebagai pria saat menikmati laga di dalam stadion. Perjuangan mereka berakhir manis. Kini, perempuan-perempuan Iran tak dilarang lagi menyaksikan para jagoannya berlaga di stadion.

Cerita muram sepak bola Iran juga tergambar dalam perjalanan Azmoun, penyerang andalan Timnas yang ikut berlaga di Piala Dunia 2018.





Menanggung hasrat untuk hidup sebagai pesepak bola profesional membuat Azmoun harus rela berjauh-jauhan dengan rumahnya. Bila dirunut, kariernya sebagai pesepak bola senior memang bermula di klub asal Iran, Sepahan.

Namun, serupa kebanyakan pesepak bola, waktunya di klub pertama ini tak lama, hanya dua tahun. Setelahnya, ia memutuskan merantau ke Rusia, menerima pinangan klub bertajuk Rubin Kazan. Sempat beberapa kali berpetualang di Rusia, Azmoun pada akhirnya kembali ke Rubin Kazan.

Iran menjadi salah satu wakil Asia di . Tergabung di Grup B - Spanyol, Portugal, dan Maroko menjadi lawan yang harus dihadapi di fase grup. Di atas kertas, Maroko menjadi satu-satunya lawan yang masuk akal buat Iran walaupun Maroko diperkuat Oleh beberapa pemain ternama di eropa Seperti Mehdhi Benatia dan hakim Ziyech. Buktinya, di laga ini mereka berhasil menuliskan sejarah baru: memenangi laga di Piala Dunia setelah 20 tahun. Melawan Spanyol dan Portugal, Iran memang gagal merebut kemenangan.
Tapi, Melawan Spanyol Yang merupakan mantan juara Piala Dunia mereka hanya kalah 0-1, melawan Portugal sang juara eropa mereka menuai hasil imbang 1-1. Malahan di laga terakhir mereka di Rusia, Beiranvand sukses mematahkan tendangan penalti megabintang Cristiano Ronaldo.

Segala catatan ini barangkali memang membuat Iran dipuji, tapi bagian menyenangkan itu tak didapat oleh Azmoun yang berpredikat sebagai penyerang Timnas. Selama bertanding di Rusia, tak satu gol pun yang berhasil ia ciptakan.

Yang menjadi masalah, nama Azmoun terlanjur masyhur di seantero Iran. Tak cuma dibanding-bandingkan dengan legenda sepak bola mereka, Ali Daei, Azmoun juga berjuluk Iranian Messi. Messi-nya Iran.

Gagal mencetak satu gol pun di turnamen sekelas Piala Dunia, Azmoun menelan kritik. Apa boleh buat, selalu ada kambing hitam di atas tanah sepak bola. Bila sepak bola diibaratkan sebagai satu negeri, maka ia akan menjadi wilayah yang begitu memuja kemenangan.

Pemujaan yang seperti ini menjadikan kekalahan, kegagalan, dan kesalahan sebagai aib yang begitu sulit buat diterima. Ia menjadi luka yang mengakar, kepedihan yang hanya bisa dituntaskan oleh kemenangan dan kejayaan. Namun, keduanya bukan hal yang bisa digapai semudah mendapatkan kekalahan.

Makanya, kepedihan karena kekalahan selalu menjadi luka yang berumur panjang. Kalau memang kejayaan itu belum bisa direbut, setidaknya, perlu obat untuk meredakan rasa sakitnya. Dan kambing hitam menjadi pereda nyeri yang mujarab walau tak berefek lama.

Sepak bola bisa kepalang kejam bila sudah menemukan kambing hitamnya. Ingat-ingat lagi perlakuan seperti apa yang diterima David Beckham karena ia diusir di laga melawan Argentina di Piala Dunia 1998.

Orang-orang Inggris tak cuma memusuhi penggawanya sendiri, tapi juga mereka yang menjadi lawan di atas lapangan. Dua belas tahun sebelum gelaran di Prancis, mereka sudah lebih dulu mengkambinghitamkan Diego Armando Maradona yang mempermalukan Inggris dengan gol tangan Tuhannya.

Korban dalam arti harfiah mewujud dalam kisah di Piala Dunia 1974. Nyawanya benar-benar dicabut beberapa hari setelah kegagalannya memimpin Kolombia di Amerika Serikat. Ia menjadi musuh (hampir) seluruh umat di Kolombia karena mencetak satu gol bunuh diri ke gawang Amerika Serikat.

Kambing hitam pada dasarnya tak bisa melakukan apa-apa. Namun, kesedihan akan berkurang kehebatannya bila ada sosok yang dipaksa untuk menanggung segala kebencian dan amarah. Artinya, kambing hitam dipaksa menderita untuk mengurangi penderitaan orang lain.

Beban seperti itulah yang ditanggung oleh Azmoun. Celakanya, ia tak menjadi satu-satunya orang yang merasakan akibatnya. Ibunya, yang memang tak mempunyai kondisi fisik prima, juga terkena dampaknya.

Luka sang anak menjadi duka sang ibu, lara sang anak menjadi penyakit sang ibu. Barangkali itu menjadi ungkapan yang paling tepat untuk menggambarkan apa yang dialami Azmoun menyoal kritik Piala Dunia tadi.

Mengutip BBC, Azmoun menjelaskan bahwa tadinya, sang ibu sudah berhasil mengatasi penyakit yang diidapnya. Namun, kondisinya kembali memburuk begitu mengetahui tumpukan kritik yang dialamatkan kepada anaknya.

Azmoun punya pilihan: Karier atau ibunya. Hasrat pesepak bola atau tanggung jawab seorang anak.

Azmoun mempertaruhkan kariernya sebagai pesepak bola. Umurnya masih belia, 23 tahun. Usia ini termasuk produktif dan kepalang prima untuk melakoni karier sebagai pesepak bola. Apalagi, ia punya atribut laga yang mengesankan. Di babak kualifikasi Piala Dunia 2018, ia mencetak 11 gol dalam 14 pertandingan. Itu belum ditambah dengan catatan bermain penuh dalam tiga laga di Rusia.

"Tadinya, ibu saya sudah cukup pulih. Ia sudah bisa mengatasi penyakit serius yang diidapnya. Tentu saja saya senang karena hal ini. Sayangnya, perlakuan yang tidak baik dari sejumlah orang yang saya terima justru berdampak pada kesehatan ibu. Perlakuan buruk ini bukan sesuatu yang pantas untuk saya terima, rekan-rekan setim saya juga tak pantas mendapatkannya."

"Kondisi ini membawa saya pada satu posisi yang sulit. Saya harus memilih salah satunya. Dan saya memilih ibu saya," tutur Azmoun, mengutip BBC.

Keputusan ini membikin Azmoun mundur sebagai penggawa Timnas Iran. Ketimbang upayanya untuk membela negara berujung pada lara sang ibu, ia memilih untuk menjadi pecundang dan beban negara, tapi bisa mengurangi nestapa ibunya sendiri.

Kambing hitam menjadi penanda keberadaan suatu masalah di satu masa dan tempat. Kambing hitam ada karena manusia butuh sosok yang riil untuk dituding sebagai sumber dari masalah yang sebenarnya belum dipahami dengan dalam.

Namun, dalam satu fase tertentu, keberadaan kambing hitam pada akhirnya justru menjadi sakral karena dipandang sebagai juru selamat. Tumbal, kalau kata orang-orang. Tetap harus mengorbankan diri, tapi setidaknya, pengorbanan itu membawa keselamatan untuk orang lain.

Itulah yang sedapat-dapatnya dilakukan oleh Azmoun. Ia mengorbankan kariernya, mematikan hasratnya supaya dapat memberikan hidup kepada ibunya. Lewat keputusannya untuk gantung sepatu sebagai penggawa Timnas, ia menggadaikan kebahagiaannya supaya dapat menebus kebahagiaan sang ibu yang sempat direnggut.

Rabu, 13 Juni 2018

Fakta Fakta Di Piala Dunia 2018


Hasil gambar untuk piala dunia 2018

Halo kawan kawan saya diseluruh dunia yang indah ini. Tidak lama lagi kita akan menyaksikan turnamen akbar dan terbesar di Dunia yaitu adalah Piala Dunia yang akan di gelar di Rusia pada tanggal 14 juni - 15 juli 2018. Piala dunia akali ini akan menjadi  piala dunia yang ke 21 dalam sejarah piala dunia sejak pertama kali diadakan di Uruguay 1938. Sekarang saya akan memberikan fakta fakta yang ada di piala dunia 2018

1. Untuk pertama kalinya sejak 1958 Timnas Italia Tidak lolos ke Fase Final Piala Dunia setelah kalah di Babak playoff melawan Swedia.
Hasil gambar untuk timnas italia

2. Brazil menjadi tim yang selalu tampil di fase final Piala Dunia sejak pertama kalinya pada 1930.
Hasil gambar untuk tim brazil

3. Panama dan Islandia enjadi tim yang akan melakukan debut nya pada piala dunia ini.
Hasil gambar untuk timnas islandia

4. Pemenang Piala Dunia tahun ini akan mendapatkan hadiah sebesar 38 juta dollar AS atau sekitar 529,4 milyar rupiah.
Hasil gambar untuk jerman juara piala dunia

5. jika di Piala Dunia 2002 merupakan pertama kalinya piala dunia diadakan di 2 negara berbeda.
 pada tahun ini secara geografis diadakan di 2 kontingen yaitu eropa dan asia.
Hasil gambar untuk peta piala dunia 2018


6. Pemain Termurah pada piala dunia kali ini adalah pemain bertahan veteran milik tuan rumah Sergey Ignashevich yang perkirakan hanya 25.000 euro saja.
Hasil gambar untuk sergei ignashevich

7. kiper timnas Mesir Essam El-Hadary menjadi pemain tertua di turnamen dengan usia 45 tahun.











8. Piala Dunia tahun ini akan di buka dengan pertandingan tuan rumah Rusia Melawan Arab Saudi
partai ini cukup unik karena kedua nya adalah 2 tim dengan peringkat fifa paling bawah dibandingkan kontestan lainnya. russia 70 dan arab saudi 67.
Hasil gambar untuk timnas rusia

itulah beberapa fakta dari piala dunia 2018 di Rusia yang bisa saya sampaikan
semangat piala dunianya kawann selalu dukung tim jagoan kalian
jika ada kritik dan saran atau pertanyaan tentang Piala dunia bisa Hubungi 0895357173703
sekian dari saya semoga bermanfaat.





Minggu, 18 Februari 2018

Perjalanan Karir Super Simic

Hasil gambar untuk marko simic
Nama Marko Simic menjadi perbincangan di dunia pesepakbolaan indonesia akhir akhir ini setelah tampil luar biasa di kompetisi pramusim Piala Presiden 2018. Dia berhasil membukukan 11 gol hanya dalam 7 pertandingan saja itu merupakan hasil yang sangat luar biasa mengingat dia baru pertama kali bermain di Indonesia. perolehannya jauh diatas Stefano Lilipaly dan Greg Nwokolo yang hanya mencetak 5 gol dan 4 gol.
Torehan ini membuat Super Simic menyabet 2 gelar individu di Piala Presiden sekaligus membawa tim berjuluk Macan Kemayoran Menjadi Jawara Piala Presiden.
Hasil gambar untuk persija juara pilpres
   

Skill olah bolanya yang jago ternyata memang sudah terlihat sejak ia masih muda. Di usianya yang muda, Marko diikutsertakan kedalam tim Kroasia U-21, dimana ia bermain dengan pemain kelas dunia seperti Ivan Rakitic, Ivan Perisic, Dejan Lovren dan Mario Mandzukic. Walaupun bisa dibilang tergabung dalam generasi emas Kroasia, Marko memiliki jalan yang berbeda dengan kompatriotnya di timnas. Melalui data dari transfermarkt.com , Marko menghabiskan waktu mudanya di Eropa Tengah sebelum nasib membanya ke Asia. Malang melintang di negeri , Marko pindah ke Malaysia sebelum akhirnya berseragam Persija sekarang.
Simic tercatat pernah menjadi bagian dari timnas U-21 Kroasia pada 2009 hingga 2010. Pada 2010, Simic terpilih masuk dalam skuad Kroasia U-21 yang tampil pada Kualifikasi Piala Eropa U-21 edisi 2011.
Menurut Simic, masa-masa terbut jadi yang paling indah dalam kariernya. Sebab, dia bermain untuk tim yang sangat kuat, terdapat beberapa pemain top dalam skuad timnas U-21 Kroasia yang saat ini bersinar di Eropa.
"Saya bermain dengan Dejan Lovren (Liverpool), Sime Vrsaljko (Atletico Madrid), Milan Badelj (Fiorentina), Ivan Perisic (Inter Milan), Mario Mandzukic (Juventus) dan juga Ivan Rakitic dari Barcelona," kata Simic mengenang.
"Itu adalah momen paling indah dalam hidup saya," tuturnya.
Dengan materi pemain yang mewah tersebut, Simic dan kolega berjumpa timnas U-21 Spanyol untuk berebut satu tiket lolos ke putaran final Piala Eropa U-21 2011. Saat itu, La Rojita, julukan Spanyol U-21 ditangani oleh Milla, yang kini jadi pelatih timnas Indonesia.
Simic dan Kroasia U-21 tak mampu berbuat banyak melawan Javi Martineza cs. Dalam dua laga play-off, Simic dan kolega kalah dengan skor 1-2 serta 0-3.
Pemain yang sudah mendapatkan julukan Super Simic (bukan “Kosim”) dari Jakmania ini sedang menikmati masa emasnya bersama Persija. Walaupun sekedar turnamen pra-musim, raihan juara di dua turnamen (Boost Sportsfix dan Piala Presiden) telah membuktikan jika kata “Super” pantas melekat dinamanya. Patut ditunggu gebrakan Macan Kemayoran bersama Marko Simic di Liga 1 nanti.

Selasa, 13 Februari 2018

Komentar WCP Dan Pelatih Yangoon United setelah pertandingan

Hasil gambar untuk bali united vs yangon united

Tim sepak bola Bali United menelan kekalahan saat melawan Yangon United dengan skor 3-1 dalam laga perdana babak penyisihan Piala AFC 2018 di Stadion I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa.
Sejak awal pertandingan, tim Bali United sudah mendapat tekanan bertubi-tubi dari Yangon United. Bahkan permainan bola lebih banyak berada di mulut gawang Bali United.
Dengan pertandingan yang begitu ketat, kedua tim berusaha saling serang dan mengiring bola ke depan gawang lawan. Namun pada menit ke-14, permain Yangon United dengan nomor punggung 88 Emmanuel Ikechukwu mampu menjebol gawang Bali United yang di kawal Kadek Wardana.
Tendangan yang membobol tim Bali United tersebut berkat umpan panjang dari pemain MG Lwing, sehingga dengan mudah Emmanuel Ikechukwu memasukkan bola ke tim pasukan "Tridatu" (Bali United).
Pada laga tersebut, Bali United menurunkan banyak pemain pelapis. Hanya satu pemain asing yang dimainkan, yakni Kevin Brands.
Selanjutnya pada menit ke-17 gawang Bali United dibobol Yangon United berkat sundulan Sekou Sylla berkat umpan MG Lwing. Hanya berselang empat menit, tim tamu menambah keunggulan kembali lewat gol dari Sekou Sylla atas umpan dari Emmanuel Ikechukwu, sehingga gol menjadi 3-0 untuk keunggulan Yangon United.
Berkat kerja keras tim Bali United dalam upaya mengejar ketertinggalan akibat gempuran lawan bertubi-tubi, pemain Gede Sukadana mampu mencetak gol untuk memperkecil kekalahan pada menit ke-44. Sehingga kedudukan berubah menjadi 3-1.
Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro mengakui lawannya lebih unggul dalam pertandingan kali ini. Namun pemain anak asuhnya sudah berusaha mengimbangi dengan serangan tendangan panjang.
"Pemain Bali United sudah berusaha melakukan perlawanan, namun hasil akhirnya kami harus mengakui kekalahan tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan atas kekalahan ini pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pemain dan strategi dalam pertandingan selanjutnya, sebab dalam pertandingan kejuaraan AFC ini masih ada lima pertandingan yang harus dilakukan tim Bali United.
"Kami akan melakukan evaluasi mengenai strategi yang harus dilakukan dalam menghadapi pertandingan selanjutnya. Kami pun akan mencari strategi-strategi yang lain dalam pertandingan ke depan," ujarnya.
Sementara itu, tim pelatih Yangon United, Myo Min Tun mengatakan dalam pertandingan ini membawa keberuntungan, sehingga memenangkan pertandingan menghadapi Bali United di kandangnya sendiri.
"Pemain kami mulai awal sudah membaca strategi yang dilakukan Bali United, sehingga tim kami terus memanfaatkan dan mengeksplor pengambilan bola yang dilakukan Bali United. Kami mengakui Bali United tim tangguh. Namun pemain kami terus melakukan serangan, sehingga mampu membobol gawang Bali United tiga gol," katanya.

Rabu, 17 Januari 2018

Bupati Brebes Ingin Ganti Nama Stadioni Karena Kesan ada Ngeres



Karang Birahi

Bupati Brebes, Idza Priyanti, berkeinginan mengganti nama Stadion Karang Birahi Brebes. Hal ini 
penting, mengingat nama Karang Birahi berkonotasi negatif dan tidak santun dalam bahasa keseharian masyarakat Kabupaten Brebes. 
Untuk itu, dia menghendaki penggantian nama tersebut dengan nama Pahlawan, tokoh Brebes, ataupun ciri khas Brebes yang mencerminkan kesantunan dan kesemangatan berolahraga.
"Dalam waktu dekat, kami akan membentuk tim guna menggelar sayembara pemilihan nama Stadion Brebes," ucap Bupati Idza Priyanti saat melakukan peninjauan renovasi Stadion Karang Birahi Brebes, Jumat (12/01/18). 

Menurut dia, kemungkinan penggantian nama ini menimbulkan pro-kontra. Untuk itu perlu diadakan musyawarah bersama.
Namun, dengan kesepakatan dan keyakinan bersama demi memajukan dunia olahraga di Brebes, dia yakin penggantian nama Stadion Karang Birahi sangat diperlukan. 
"Dari berbagai pihak, banyak yang menghendaki untuk penggantian nama Karang Birahi. Senyampang dengan hari jadi ke-340 Kabupaten Brebes, bolehlah kita buat bubur abang putih lagi untuk mengganti nama Stadion Brebes," ia menambahkan.

Saksi Kesuksesan Persab Brebes

Karang Birahi
Meski Stadion Karang Birahi tergolong sederhana, ucap dia, tetapi mampu menorehkan prestasi nasional, khususnya persepakbolaan. Terbukti, tim kesebelasan Persab Brebes mampu memenangi Piala Soeratin 2017 saat digelar di Solo beberapa waktu lalu. 
Termasuk cabang-cabang olahraga lainnya, seperti atletik, juga mengandalkan Stadion Karang Birahi, Popda, O2SN, dan lain-lain masih mengandalkan stadion karang birahi sebagai pusat latihan. 
Idza sangat perhatian terhadap sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten Brebes. Termasuk pembangunan stadion kebanggaan wong Brebes lebih kurang setengah tahun belakangan, stadion milik Pemkab Brebes itu tengah dalam pembangunan di berbagai sisi. 

Sebelumnya, Idza Priyanti melakukan studi banding ke Stadion Ciamis dan mewujudkannya membangun di Brebes. Sambil melepas alas kaki, Istri dari Kompol Warsidin ini berkesempatan meninjau progres dari renovasi stadion karang birahi.
"Wah, rumputnya empuk ya., ucapnya tersenyum sumringah.
Sembari melihat di berbagai sisi, perempuan berhijab ini mengaku puas dengan perkembangan pembangunan tahap satu tersebut.
"Sudah bagus dan kita akan terus lakukan renovasi supaya lebih bagus lagi" jelas Idza.
Ia menjelaskan, perhatian Pemkab semata-mata dilakukan untuk warga Brebes.
"Sekaligus bisa mengolahragakan masyarakat dan mencetak generasi muda lebih menyukai olahraga, tidak hanya sepak bola," katanya.
Pembangunan pada tahap pertama telah menelan dana 10 miliar dari anggaran pemkab. Idza mengatakan akan terus berusaha semaksimal mungkin dana demi tercapainya stadion berstandar nasional.
"Rencananya ada juga dukungan dana dari Provinsi. Kalaupun belum tercover nanti kita tambahkan pada anggaran perubahan untuk pembangunan selanjutnya," katanya.
Ia menyebut, ketika anggaran belum turun, maka akan dimaksimalkan tahap saat ini.
"Kalau tidak bisa, nanti kita maksimalkan supaya bisa dipergunakan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Olahraga Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes Nizamudin Faridz mengatakan, renovasi pembangunan Stadion di mulai sejak Juli hingga 24 Desember 2017.
Dalam pembangunan tahap pertama ini, antara lain tribun timur, lintasan atletik, drainase, pagar keliling, peninggian lapangan sepak bola dan rumput.
"Lapangan ini sudah sesuai standar FIFA," terangnya.
Setelah penyerahan dari pihak rekanan, lanjutnya, barulah stadion ini bisa kembali digunakan. 


Minggu, 07 Januari 2018

Kembalinya Mantan Bintang Arema Ke Indonesia

Hasil gambar untuk muhammad ridhuan
 Pusamania Borneo FC pada 2 Januari 2018 mengumumkan perekrutan pemain asal  Singapura, Muhammad Riduan. Eks bintang Timnas Singapura dan Arema Indonesia ini direkrut khusus untuk Piala Presiden 2018. Namun, tak menutup kemungkinan pemain 33 tahun itu digaet secara permanen jika menunjukkan permainan yang maksimal.
Tak ingin sekadar numpang lewat, Muhammad Ridhuan bertekad kembali unjuk gigi. Tak hanya demi Mendapatkan tempat di skuad Borneo Fc pada liga 1 2018.Riduan  juga agar mendapatkan tempatnya  kembali ke Timnas Singapura kembali terbuka. Kota Samarinda juga bukanlah kota yang asing bagi Ridhuan karena ia pernah memperkuat Putra Samarinda yang sekarang menjadi Bali United dengan status pinjaman pada tengah musim 2013.
Hal ini berkaitan dengan program yang akan dilakukan pelatih Timnas Singapura, V. Sundramoorthy. Seperti dilansir dari Straits Times, Jumat (5/1/2018), sang pelatih bakal mencermati kiprah pemain-pemain Singapura yang membela klub di luar Singapura.
Ridhuan, yang kembali ke sepak bola Indonesia sejak kali terakhir hampir 10 tahun lalu, berharap bisa memikat pelatih V. Sundramoorthy untuk memanggilnya kembali ke The Lions.
"Saya gembira bermain di Indonesia lagi dan saya berterima kasih dengan Borneo FC atas kepercayaannya pada kemampuan saya tanpa menghiraukan umur saya serta bersedia memberi saya kesempatan ini," kata pemain yang pada Desember 2017 mengoleksi 68 caps untuk The Lions.
Meski terbilang sudah lama meninggalkan sepak bola Indonesia, nama Ridhuan masih lekat dalam ingatan pencinta sepak bola negeri ini. 

Ia juga masih mendapat sambutan hangat. Setidaknya jika dilihat dari pengumuman dirinya gabung tim Pesut Etam yang diunggah di Instagram, yang mendapat "like" lebih dari 8.000.

"Saya sangat berterima kasih mereka masih mengingat saya dengan baik meski saya sudah tak bermain di Indonesia untuk waktu lama," ujarnya.

Pemain Singapura di Luar Negeri

Musim 2018 ini, ada beberapa pemain Singapura yang membela klub mancanegara. Selain Ridhuan bersama Borneo FC di Indonesia, ada Hafiz Sujad (JDT II), Shahfiq Ghani (UKM FC), Hariss Harun (JDT), Shahdan Sulaiman (Melaka United), Madhu Mohana (Negeri Sembilan), dan Safuwan Baharudin (Pahang) di Liga Malaysia.