Timnas sepakbola UEA atau Uni Emirate Arab berhasil membuat kejutan dengan berhasil lolos ke babak 8 besar, catatan ini juga membuat posisi Pelatih Indonesia yaitu Luis Milla terancam sebab sesuai janji PSSI apabila Luis Milla gagal mencapai babak semi final di ajang Asian Games tahun ini dia bakal di depak dari kursi kepala pelatih timnas indonesia.
Dan sepertinya nasib itu akan ditentukan dalam beberapa hari kedepan, sebab sejauh ini juga Ketua Umum PSSI sudah mempersiapkan bakal calon pengganti yang tepat bagi Luis Milla dan kabarnya akan datang dari kompetisi Liga 1.
Namun, kegagalan Timnas Indonesia U-23 dalam pertandingan kali ini tidak semata-mata murni akibat buruknya permainan kita, kita berhasil menguasai laga selama lebih dari 90 menit dan extra time 2x15 menit. sepanjang laga timnas u23 menguasai 61 persen penguasaan bola berbanding dengan UEA yang hanya 39 persen. Bukan hanya dari segi penguasaan bola, Hansamu Yama dan kolega juga unggul dalam jumlah peluang. Sepanjang laga, Indonesia sukses melepaskan 18 tendangan dimana tujuh di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan kubu UEA, Zayed Alameri dan kolega melepasnya 11 tendangan dan hanya empat yang tepat sasaran. Sebagai catatan, dua gol UEA ke gawang Andritany Ardhiyasa dicetak lewat eksekusi penalti. Untuk melihat dominannya Indonesia pada laga melawan UEA, simak statistik Labbola berikut ini:

Timnas UEA dapat memenangkan pertandingan ini dikarenakan trik trik yang dilakukan oleh para pemainnya serta peran peran wasit yang dinilai buruk dalam pertandingan kali ini. dan hal tersebut yang membuat seluruh penggemar timnas Indonesia merasa jengkel.
Adapun beberapa Hal dari para pemain UEA yang membuat jengkel supporter timnas INDONESIA adalah:
1. Teknik Provokasi gaya sepak bola keras
Mereka memainkan seni provokasi dalam pertandingan ini, dan berhasil menyulut reaksi berlebih dari seorang Hansamu Yama yang harus menerima kartu kuning. Aksi tersebut dilancarkan saat mereka melanggar keras Stefano Lilipaly dan tidak digubris wasit.
Memang sepanjang laga para pemain UEA lebih cenderung bermain keras dan kotor.
2. Mengulur-ulur waktu
Teknik semacam ini paling populer di Piala Dunia lalu, hal ini terlihat ketika sosok Neymar selalu memainkan peran tersebut.
Seperti dikutip dari Bola (24/8/2018) seperti saat sang kiper mengulur-ulur waktu setelah berusaha menepis tendangan keras dari Febri Hariyadi ada juga aksi Zayed Al Ameri, jatuh setelah berduel dengan pemain Indonesia dan banyak lagi.
Serta satu hal yang tak luput dari perbincangan adalah peran wasit asal Australia Shaun Robert Evans yang dinilai banyak merugikan pihak tuan rumah Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar