Selasa, 28 Agustus 2018

Ranking Terbaru Fifa, Perancis Berjaya Indonesia Tertahan Jerman Merana

Induk asosiasi sepak bola dunia (FIFA) mengumumkan peringkat terbaru tim nasional seluruh dunia pada 16 agustus 2018.

Hasil gambar untuk timnas perancis

Tim nasional Perancis berhasil menempati urutan pertama usai menjuarai Piala Dunia 2018 di Rusia.
kejutan terjadi saat Jerman sang juara Piala Dunia 2014 yang sebelumnya  berada di peringkat pertama harus terjun bebas ke peringkat 15 satu strip diatas meksiko dan satu strip dibawah kolombia. ini adalah posisi  terburuk jerman dalam satu dekade terakhir.
sementara diperingkat kedua ada timnas Belgia yang menempati urutan ke 3 pada Piala Dunia tahun ini. Belgia berhasil menggeser Brazil yang sebelumnya menempati peringkat kedua dibawah Jerman
disusul dengan Kroasia diperingkat 4, Uruguay diperingkat 5 , England 6, Portugal 7, Swiss 8 serta Denmark Dan Spanyol yang berada diperingkat 9 dan 10 tetapi mempunyai point yang sama yaitu 1580.

Sementara itu timnas Indonesia masih tertahan diperingkat 164 dengan 992 point.
berada dibawah Belize dan satu strip diatas Fiji dengan 985 point. serta menguntit dibawah Indonesia dan Fiji yaitu Timnas Kamboja dan Papua Nugini yang memiliki point sama yaitu 984.
dan masih ada 4 negara asean yang berada dibawah Indonesia yaitu Singapura 169 , Malaysia 171, Timor Leste 190 dan Brunei Darussalam diperingkat 195.


Minggu, 26 Agustus 2018

Miftahul Hamdi resmi angkat kaki dari Bali United.

Hasil gambar untuk miftahul hamdi
Penyerang Bali United ini pamit kembali ke Aceh meneruskan usaha keluarganya.

Hal itu dibenarkan asisten pelatih Eko Purdjianto saat dikonfirmasi Tribun Bali, Minggu (26/8/2018) sore.
Hamdi pamit kembali keAceh sebelum liburan 10 hari jelang Asian Games 2018. Saat kembali latihan, Hamdi sudah tidak terlihat lagi.

“Hamdi izin pulang ke Aceh untuk mengurus atau meneruskan usaha ayahnya di Aceh. Untuk detailnya ke Coach Widodo,” kata Eko Purdjianto kemarin.

Pelatih asal Semarang yang pernah tangani Hamdi di Timnas Indonesia U-19 tahun 2013, mengaku terkejut.

“Agak terkejut. Tetapi memang sudah pilihan hidupnya. Saya hanya bisa menghargai dan mendukung keinginannya,” kata Eko Purdjianto.


Kapten Bali United Fadil Sausu mengatakan yang diketahui, Hamdi pamit mau membantu atau meneruskan usaha ayahnya.

“Pasti merasakan kehilangan tapi inilah sepak bola ada pertemuan, kebersamaan, pasti ada perpisahan. Kita saling mendoakan saja yang terbaik,” kata Fadil Sausu.

Hamdi merupakan sosok pemain muda yang dibawa pelatih Indra Sjafri tahun 2015.

Hamdi sempat mencicipi Timnas Indonesia U 22 dan TC U 23, ketika tampil baik bersama Bali United.


Gambar terkait

Alasan kepergian Hamdi benar-benar tak terduga.

Miftahul Hamdi yang pernah mencetak empat gol ke gawang PS TNI (PS Tira) musim 2016, sempat terlihat meredup di musim 2018.

Hamdi tergeser dari timnas Indonesia U-23, dan jarang mendapat menit bermain bersama Bali United.

Meski demikian, Hamdi menyatakan tidak masalah.

Ia tidak ada kendala, kecuali izin melangsungkan pernikahan kemarin.

"Kondisi saya sangat bagus. Pokoknya selalu siap kalau dibutuhkan tim pelatih," tegas Miftahul Hamdi ketika itu kepada Tribun Bali, Jumat (10/8/2018).

Pemain asal Aceh ini mengatakan, tetap bersaing secara sehat.

Dia selalu kerja keras untuk mendapat kesempatan bermain.

"Yang perlu saya tambah, yakni bertahan dan harus lebih ngotot. Semoga kesempatan akan datang," katanya.

Hamdi mengakui jarang mendapat kesempatan karena akhir-akhir ini banyak izin latihan.

Hamdi mengaku belum ada godaan tim lain. Karena kontrak dirinya di Bali United masih tersisa hingga 2010.

"Ya Itu tetap seperti biasa, tetap bersaing secara sehat karna saya selalu siap untuk bantu tim. Kalau belum diberi kesempatan, ya tetap berlatih rutin, " katanya. 

Niat Ajak Istri ke Aceh

Beberapa waktu lalu, Miftahul Hamdi mengisi liburan dengan berkumpul bersama keluarga di Aceh.

Setelah berhasil membawa pulang poin dari kandang tim Perseru Serui hari Jumat (10/8/2018) lalu, para pemain akan menikmati libur panjang selama 2 pekan.

Libur panjang itu didapat karena Federasi Sepakbola Indonesia PSSI dan operator Liga I Indonesia, meliburkan kompetisi Liga I Indonesia 2018 hingga awal September karena menghormati perhelatan Asian Games 2018.

“Kalau mengenai libur pastinya saya senang, apalagi dengan kompetisi yang sangat padat jadi bisa menikmati libur ini sambil istirahat juga. Mengenai itu, mungkin lebih ke kampus dulu untuk selesain kuliah di Jogja, selebihnya mungkin bantu-bantu ayah kerja di Aceh,” ucapnya pada Tribun Bali saat dihubungi, Jumat (10/8/2018).

Ia menambahkan, akan lebih lama menikmati liburan di Aceh daripada Jogja karena ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarganya.

Selama liburan pun ia akan tetap menggelar latihan untuk menjaga kondisi fisiknya.

"Tapi pasti tetap profesional harus ditambah latihan biar kondisi gak menurun jauh," ucapnya.

Selain berkumpul dengan keluarganya di Aceh, suami dari Anastasia Malisa ini akan mengisi liburannya dengan bulan madu.

Ia berencana mengajak sang istri ke Sabang, Aceh.

“Mau bulan madu di Aceh saja, paling ke Sabang nanti pulau paling bagus dekat Banda Aceh,” tuturnya.

Ia pun belum memikirkan kejutan yang ingin ia berikan untuk istrinya nanti saat bulan madu.

“Gak ada sih kalau kejutan, sesuai dengan keadaan saja nanti kalau bisa ya dikasih kejutan,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai rencananya ingin memiliki berapa anak nanti, Hamdi berkata belum memikirkannya namun hal itu ia serahkan pada Allah.

“Belum, tapi bagaimana baiknya saja dan seberapa dikasih sama Allah, kan anak itu anugerah,” katanya.

Sabtu, 25 Agustus 2018

Serumpun Senasib, Malaysia Juga Kalah Karena Penalty dan Dirugikan Wasit

Hasil gambar untuk timnas malaysia vs jepang


Indonesia tersingkir dari perhelatan sepakbola Asian Games 2018. Dilansir dari twitter.com/TabloidBOLA (24/8/2018), Indonesia kalah 3-4 (2-2) dari Uni Emirat Arab melalui drama adu penalty di Stadion Wibawa Mukti Cikarang Kabupaten Bekasi, Jumat sore, 24/8/2018.

Dengan hasil ini Indonesia gagal ke babak 8 besar apalagi ke babak 4 besar seperti ditargetkan PSSI. Dan pelatih Luis Milla terancam diberhentikan dari kursi pelatih karena gagal meraih target. Luis Milla pun pulang ke Spanyol, dengan kesal karena ulah wasit Shaun Evans yang banyak merugikan tuan rumah Indonesia.

Bagaimana tidak Shaun Evans banyak memberikan hukuman pelanggaran pada Indonesia padahal banyak yang tak pantas sebagai pelanggaran. Puncaknya ketika di babak kedua wasit asal Australia itu menghadiahi UEA penalty kedua padahal tak ada kontak fisik berarti pada pemain UEA di kotak penalty. Indonesia pun bobol 2 kali kena hukuman penalty. Sedangkan 2 gol Indonesia melalui Beto dan Lilipaly murni dari kerja keras dan kerja sama Hansamu dkk. Tampil dominan, tim Garuda benar-benar senasib Persib Bandung yang di Liga 1 musim 207 dirugikan wasit FIFA itu dengan tak mengakui gol Ezechiel dan mengkartu kuningkan Vlado.

Lalu apakah hanya Indonesia negara Asean yang kalah dramatis di babak 16 besar?

Ternyata Timnas U-23 Malaysia pun bernasib sama. Sempat mengejutkan di babak penyisihan grup dengan mengalahkan juara bertahan Korea Selatan yang diperkuat pemain Piala Dunia Rusia, 2-1, Harimau Malaya juga secara tragis dikalahkan Jepang di babak 16 besar juga melalui penalty. Setelah bermain bagus menahan negara unggulan, Malaysia dihukum penalty di menit akhir yakni 90 dan pemain Jepang Ueda Ayase membobol gawang Muhamad Haziq. Skor tak berubah hingga injury time berakhir dan Malaysia tersingkir.

Publik bola Malaysia menilai hadiah penalty tak pantas diberikan wasit Heidari Bijan asal Iran untuk Jepang. Wasit telah berbuat tidak adil pada anak-anak asuhan Ong Kim Swee dan kalah memilukan padahal mereka sudah bermain luar biasa sepanjang laga seperti halnya para pemain Indonesia yang tampil dominan atas UEA.


sumber twitter.com/kaylaandini_
"Indon nampak bersungguh dalam 90 menit. Player kita macam itu, hinggalah kita hadiahkan penalti," ujar warganet Malaysia melalui twitter.com/ABperdana pilu.

Akun sepakbola Malaysia twitter.com/harimaumalaya7 (24/8/2018) juga menulis, "Malaysia dan Indonesia sama-sama kalah melalui penalti. Betul la tu serumpun."

"Kita satu rumpun salam damai. Wasitnya gila semua," ujar akun suporter Indonesia @riky_bachdim.

Hal Hal Yang Membuat Pendukung Indonesia Jengkel, Saat Timnas Menjamu UEA


Hasil gambar untuk timnas u 23

Timnas sepakbola UEA atau Uni Emirate Arab berhasil membuat kejutan dengan berhasil lolos ke babak 8 besar, catatan ini juga membuat posisi Pelatih Indonesia yaitu Luis Milla terancam sebab sesuai janji PSSI apabila Luis Milla gagal mencapai babak semi final di ajang Asian Games tahun ini dia bakal di depak dari kursi kepala pelatih timnas indonesia.

Dan sepertinya nasib itu akan ditentukan dalam beberapa hari kedepan, sebab sejauh ini juga Ketua Umum PSSI sudah mempersiapkan bakal calon pengganti yang tepat bagi Luis Milla dan kabarnya akan datang dari kompetisi Liga 1.

Namun, kegagalan Timnas Indonesia U-23 dalam pertandingan kali ini tidak semata-mata murni akibat buruknya permainan kita, kita berhasil menguasai laga selama lebih dari 90 menit dan extra time 2x15 menit. sepanjang laga timnas u23 menguasai 61 persen  penguasaan bola berbanding dengan UEA yang hanya 39 persen. Bukan hanya dari segi penguasaan bola, Hansamu Yama dan kolega juga unggul dalam jumlah peluang. Sepanjang laga, Indonesia sukses melepaskan 18 tendangan dimana tujuh di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan kubu UEA, Zayed Alameri dan kolega melepasnya 11 tendangan dan hanya empat yang tepat sasaran. Sebagai catatan, dua gol UEA ke gawang Andritany Ardhiyasa dicetak lewat eksekusi penalti. Untuk melihat dominannya Indonesia pada laga melawan UEA, simak statistik Labbola berikut ini:


 

Timnas UEA dapat memenangkan pertandingan ini dikarenakan trik trik yang dilakukan oleh para pemainnya serta peran peran wasit yang dinilai buruk dalam pertandingan kali ini. dan hal tersebut yang membuat seluruh penggemar timnas Indonesia merasa jengkel.

Adapun beberapa Hal dari para pemain UEA yang membuat jengkel supporter timnas INDONESIA  adalah:

1. Teknik Provokasi gaya sepak bola keras

Mereka memainkan seni provokasi dalam pertandingan ini, dan berhasil menyulut reaksi berlebih dari seorang Hansamu Yama yang harus menerima kartu kuning. Aksi tersebut dilancarkan saat mereka melanggar keras Stefano Lilipaly dan tidak digubris wasit.

Memang sepanjang laga para pemain UEA lebih cenderung bermain keras dan kotor.

2. Mengulur-ulur waktu

Teknik semacam ini paling populer di Piala Dunia lalu, hal ini terlihat ketika sosok Neymar selalu memainkan peran tersebut.

Seperti dikutip dari Bola (24/8/2018) seperti saat sang kiper mengulur-ulur waktu setelah berusaha menepis tendangan keras dari Febri Hariyadi ada juga aksi Zayed Al Ameri, jatuh setelah berduel dengan pemain Indonesia dan banyak lagi.

Serta satu hal yang tak luput dari perbincangan adalah peran wasit asal Australia Shaun Robert Evans yang dinilai banyak merugikan pihak tuan rumah Indonesia.